SERAYUNEWS– Upaya membangun kemandirian warga binaan pemasyarakatan (WBP) atau napi di Nusakambangan mendapat dukungan nyata dari Kementerian Pertanian (Kementan). Dukungan itu diwujudkan melalui penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) untuk menunjang program Ketahanan Pangan Kemandirian Warga Binaan.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, hadir langsung dalam penyerahan alsintan tersebut, Selasa (9/9/2025), di Balai Latihan Kerja FABA, Kawasan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Agus datang bersama jajarannya, didampingi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Cilacap, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, perwakilan BRI, serta Direktur Tanaman Pangan Kementan Yudi Sastro.
Dalam kesempatan itu, Kementan menyerahkan 4 unit traktor roda empat dan 6 unit traktor roda dua. Bantuan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pertanian yang dijalankan para napi di Nusakambangan.
“Kita juga sudah dapat bantuan traktor dan sebagainya, mudah-mudahan sangat membantu kegiatan-kegiatan nanti yang akan dilakukan di Nusakambangan,” ujar Menteri Agus di lokasi.
Menurutnya, program ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara dirinya dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang diteken beberapa waktu lalu.
Selain menerima bantuan, Menteri Agus juga secara simbolis menyerahkan alsintan kepada empat orang napi yang mewakili setiap lembaga pemasyarakatan (lapas) di Nusakambangan. Penyerahan simbolis ini menjadi simbol harapan bahwa napi tak hanya menjalani masa pembinaan, tetapi juga diberi ruang untuk belajar, bekerja, dan berkarya di bidang pertanian.
Agus menekankan bahwa program ketahanan pangan bagi warga binaan harus terus berkelanjutan. Dengan adanya dukungan peralatan modern, para napi diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian sehingga bisa mandiri sekaligus memberi kontribusi bagi masyarakat.
Langkah ini juga sejalan dengan visi pembinaan narapidana yang tidak hanya berfokus pada rehabilitasi sosial, tetapi juga pemberdayaan ekonomi. Nusakambangan pun diharapkan menjadi contoh bagaimana lembaga pemasyarakatan bisa berkembang menjadi kawasan yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.