
SERAYUNEWS – Black Friday merupakan salah satu tradisi belanja terbesar di dunia yang berlangsung setiap Jumat terakhir pada bulan November. Momen ini selalu jatuh sehari setelah perayaan Thanksgiving di Amerika Serikat.
Pada hari tersebut, berbagai toko, merek, hingga pusat perbelanjaan menawarkan potongan harga besar-besaran untuk menarik minat konsumen.
Promo besar ini awalnya digunakan untuk membantu masyarakat mempersiapkan kebutuhan menjelang Natal, yang biasanya menjadi periode belanja tertinggi setiap akhir tahun.
Seiring perkembangan zaman, Black Friday tidak lagi menjadi tradisi yang hanya berlangsung di Amerika Serikat.
Fenomena ini kini telah merambah ke berbagai negara dan bahkan diadopsi sebagai momen belanja tahunan.
Di beberapa negara, Black Friday dirayakan dengan sangat meriah, bahkan sampai ditetapkan sebagai hari libur khusus untuk mendukung aktivitas belanja masyarakat.
Penyebaran tradisi ini tak lepas dari perkembangan perdagangan global dan penetrasi e-commerce yang membuat akses terhadap kampanye promosi semakin mudah dijangkau masyarakat berbagai negara.
Lalu, muncul pertanyaan yang sering ditanyakan konsumen: apakah Black Friday juga dirayakan di Indonesia? Jawabannya adalah ya.
Indonesia turut merasakan euforia Black Friday, meski perayaannya tidak sebesar dan semeriah di Amerika Serikat.
Tradisi ini mulai dikenal seiring berkembangnya platform belanja online yang membawa berbagai konsep promosi global ke pasar Indonesia.
Dalam konteks Indonesia, momentum diskon terbesar setiap tahun sebenarnya lebih identik dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang diperingati setiap 12 Desember.
Harbolnas memang menjadi ajang utama bagi brand dan e-commerce untuk menghadirkan promo masif.
Namun demikian, Black Friday tetap mendapatkan ruang tersendiri di pasar Indonesia, terutama untuk brand-brand internasional, ritel modern, dan platform e-commerce besar.
Pada tahun 2025, sejumlah brand turut memeriahkan Black Friday dengan menghadirkan promo menarik. Berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber, beberapa brand yang menawarkan promo Black Friday di Indonesia antara lain AEON Mall, Edifier Indonesia, Revlon, H&M, Zalora, Foot Locker, hingga Timberland.
Promo tersebut biasanya berupa potongan harga besar, cashback, bundling produk, hingga gratis ongkir untuk pembelian tertentu.
Meski tidak sebanyak di luar negeri, antusiasme masyarakat terhadap promo ini cukup tinggi karena memberikan kesempatan mendapatkan produk berkualitas dengan harga lebih terjangkau.
Untuk memahami lebih dalam mengenai asal-usulnya, istilah Black Friday ternyata memiliki sejarah panjang.
Menurut informasi dari situs Britannica, istilah ini pertama kali muncul pada awal 1960-an di Philadelphia, Amerika Serikat.
Pada masa itu, petugas kepolisian menggunakan istilah Black Friday untuk menggambarkan kekacauan yang terjadi di jalanan ketika para turis memadati pusat kota setelah perayaan Thanksgiving.
Mereka datang dari berbagai daerah untuk berbelanja, sehingga menyebabkan kemacetan parah, kecelakaan lalu lintas, hingga melonjaknya kasus pencurian di toko-toko.
Situasi tersebut menambah beban kerja polisi yang harus bertugas lebih lama dari biasanya.
Meski awalnya bernada negatif, istilah Black Friday kemudian mulai diadopsi oleh para pedagang di Philadelphia.
Mereka bahkan sempat mencoba mengganti istilahnya menjadi “Big Friday” agar terlihat lebih positif dan menarik minat pembeli. Namun, istilah Black Friday justru lebih populer dan bertahan hingga kini.
Memasuki era 1980-an, makna Black Friday mengalami perubahan besar. Pada periode ini, istilah tersebut mulai dikaitkan sebagai momen ketika toko-toko berhasil mencatat keuntungan tertinggi mereka selama setahun.
Banyak pedagang yang kembali “masuk ke zona hitam” atau mencapai laba setelah sepanjang tahun berada dalam “zona merah” atau rugi. Perubahan makna ini membuat Black Friday semakin identik dengan musim belanja akhir tahun.
Dalam beberapa dekade terakhir, Black Friday berkembang menjadi rangkaian event belanja, termasuk Cyber Monday, Small Business Saturday, hingga Giving Tuesday.
Tradisinya kemudian menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia, yang kini turut merasakan dampak positifnya dalam ekosistem belanja tahunan.
Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan e-commerce, tradisi Black Friday diperkirakan akan terus mendapat tempat di Indonesia.
Konsumen kini lebih mudah mengakses promo internasional, sementara brand semakin aktif memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan penjualan.
Black Friday pun menjadi salah satu momen yang dinanti masyarakat, meski tidak menggantikan Harbolnas yang tetap menjadi acara belanja terbesar di Indonesia.***