SERAYUNEWS – Kabar apakah Free Fire di Indonesia akan dihapus menjadi perbincangan hangat di kalangan komunitas gamer, khususnya para pemain setia gim battle royale ini.
Kabar tersebut menyebutkan bahwa Free Fire, yang merupakan salah satu gim mobile paling populer di Tanah Air, akan dihapus pada tahun 2025. Namun benarkah demikian?
Informasi yang tersebar luas di berbagai media sosial dan forum daring ini tidak disertai dengan kejelasan sumber maupun alasan logis di balik penghapusan tersebut.
Tidak ada pernyataan resmi dari pihak pengembang, Garena, maupun otoritas pemerintah terkait waktu pasti ataupun dasar hukum dari isu penghapusan tersebut.
Bagi banyak pemain, khususnya mereka yang telah menginvestasikan waktu dan uang dalam pembelian item atau skin di dalam gim, isu ini tentu menimbulkan keresahan.
Namun berdasarkan penelusuran lebih lanjut, kabar mengenai rencana penghapusan Free Fire di Indonesia pada tahun 2025 ternyata tidak benar alias hoaks.
Penyebaran informasi yang tidak benar ini diduga dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang ingin menciptakan kepanikan di kalangan pemain.
Hingga kini, tidak ada bukti kuat ataupun dokumen resmi yang menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia atau pihak Garena akan menutup akses Free Fire dari pasar Indonesia.
Faktanya, Free Fire justru masih menduduki posisi sebagai salah satu gim mobile dengan jumlah pemain aktif terbanyak di Indonesia.
Basis pemainnya sangat besar, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Popularitasnya terus terjaga berkat pembaruan konten yang rutin, penyelenggaraan event menarik, serta dukungan komunitas yang solid.
Garena selaku pengembang dan penerbit gim ini juga terus mengupayakan inovasi dan strategi pemasaran yang relevan, termasuk kolaborasi dengan figur publik hingga penyelenggaraan turnamen e-sports nasional dan internasional. Semua ini menunjukkan bahwa Free Fire tidak dalam posisi yang mengarah pada penghentian layanan.
Sementara itu, pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), memang memiliki peran dalam mengawasi konten digital, termasuk gim daring.
Beberapa regulasi memang sedang dibahas, khususnya terkait klasifikasi usia dan perlindungan terhadap anak dari paparan konten yang tidak sesuai, seperti kekerasan atau ujaran kebencian.
Namun, penting untuk dipahami bahwa kebijakan tersebut tidak ditujukan untuk menghapus gim tertentu, melainkan lebih kepada pembatasan konten, edukasi literasi digital, serta pengawasan agar gim-gim yang beredar tetap sesuai dengan norma dan peraturan yang berlaku.
Dengan demikian, hingga artikel ini ditulis, tidak ada kebijakan dari pemerintah maupun tindakan dari Garena yang mengarah pada penutupan atau penghapusan Free Fire di Indonesia.
Masyarakat, khususnya pemain gim, diimbau untuk tidak mudah percaya pada informasi yang tidak bersumber dari kanal resmi.
Pemain disarankan untuk selalu mengecek kabar terkini langsung dari situs atau media sosial resmi Free Fire, serta tetap bijak dalam mengonsumsi informasi yang tersebar di internet.
Jangan lupa juga untuk melaporkan kabar palsu agar tidak semakin menyebar dan menyesatkan banyak orang.***