SERAYUNEWS – Ribuan mahasiswa yang menggelar aksi penolakan revisi UU Pilkada di depan Gedung DPRD Kabupaten Banyumas, gagal menembus barisan pengamanan aparat kepolisian.
Meskipun beberapa kali terjadi adu dorong, namun tetap saja tidak bisa masuk di halaman pendopo Si Panji Purwokerto.
Mereka yang berasal dari sejumlah universitas di Purwokerto, bertahan sampai sekitar pukul 19.00 WIB.
Hingga akhirnya sekitar pukul 19.15 WIB, aparat keamanan menyemprotkan kembali water cannon. Seluruh personel juga dikerahkan untuk membubarkan paksa demonstran.
Mahasiswa pun lari kocar-kacir dan sampai terjadi kejar-kejaran di jalanan sekitar Jalan Jendral Soedirman. Beberapa sempat terlihat jatuh, ada juga yang tertangkap dan diamankan.
Pantauan Serayunews.com di lokasi, ada beberapa mahasiswa yang terluka. Beberapa juga sempat pingsan. Sampai aksi selesai, belum diketahui berapa total korban luka.
Omeda Dasamara dari FMN belum menyampaikan, bahwa dirinya belum mengetahui berapa dari pihak mahasiswa yang menjadi korban. “Informasi yang kami peroleh puluhan, tapi jumlah pastinya kita belum tahu berapa yang luka berat dan ringan,” katanya, Jumat (23/8/2024) malam.
Kapolresta Banyumas Kombes Pol Ary Wibowo menyampaikan, dalam pengamanan aksi massa ini, pihak kepolisian dibantu juga oleh Kodim 07/01 Banyumas, serta unsur Pemda yakni Satpol PP dan Dishub.
Selama melakukan pengamanan, Polres telah melaksanakan sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan protap yang ada. “Tahapan pengamanan sudah kita lakukan sesuai SOP dan protap yang ada, jadi alhamdulillah pelaksanaan pengamanan dapat berjalan dengan baik,” katanya.
Kapolresta menjelaskan, mengenai terjadinya sedikit bersih tegang, menurutnya apa yang dilakukan sudah sesuai SOP dan protap yang ada dalam rangka pengendalian massa.
Beberapa langkah juga sudah dilakukan, seperti imbauan dan negosiasi. Namun sampai malah hari tidak menemukan titik temu. Hingga akhirnya dilakukan pembubaran paksa.
“Jadi kalau terkait dengan masalah pengendalian massa, ada langkah langkah dari kami sesuai SOP, ada tim negosiator, sudah dilakukan imbauan-imbauan, sampai kita mengajak korlap untuk berkomunikasi, hadir juga ketua Dewan tapi tidak ada titik temu,” katanya.
Diakuinya, ada beberapa anggota yang mengalami luka. Hanya saja untuk jumlahnya, sampai berita ini diturunkan masih belum diketahui secara pasti. “Sampai saat ini kami masih menginventarisir, anggota pengamanan kami yang memang terluka, sudah ditangani oleh dokes Polresta Banyumas,” kata dia.