SERAYUNEWS – Siapa sangka, bola voli yang merupakan masuk ke dalam salah satu olahraga favorit di dunia ini memiliki aturan unik, yaitu menghadirkan Green Card atau kartu hijau.
Tak seperti dengan cabang olahraga (cabor) lainnya, kartu hijau dalam voli mempunyai makna mendalam. Terlebih, ini menjadi kredit poin atau hal baik bagi Sang Pemain.
Lantas, apakah arti kartu hijau untuk permainan bola voli yang sebenarnya? Untuk itu, simak pembahasan lengkapnya dalam artikel di bawah ini.
Jauh sebelum hadirnya kartu kuning, Fédération Internationale de Volleyball (FIVB) atau otoritas bola voli dunia, telah memperkenalkan kartu kuning.
Kartu kuning dalam permainan bola voli merupakan peringatan resmi kepada pemain atau pelatih yang melakukan pelanggaran ringan.
Sementara itu, kartu kuning ini merupakan tahap kedua dari peringatan usai tahap pertama yaitu peringatan lisan melalui kapten tim.
Wasit dapat mengeluarkan kartu kuning untuk berbagai pelanggaran yang berkaitan dengan sportivitas.
Contoh
• Perbedaan pendapat yang konsisten terhadap ofisial pertandingan
• Tidak menghormati lawan, peralatan fasilitas, atau ofisial pertandingan.
Selain itu, pengadil lapangan juga dapat mengeluarkan kartu merah untuk pelanggaran yang lebih serius. Kartu merah diberikan untuk pelanggaran serius pertama atau pelanggaran ringan ketiga.
Pemain yang mendapatkan hadiah kartu merah, akan terkena diskualifikasi dari pertandingan. Kemudian, tim lawan mendapatkan keuntungan servis dan tiga poin.
Selanjutnya, kartu hijau diberikan kepada pemain yang secara jujur mengakui kesalahannya, seperti menyentuh bola saat melakukan blok atau menyentuh net.
Hal itu bertujuan agar bisa mengurangi waktu yang terbuang karena harus melakukan pengecekan video.
Selain mengedepankan kejujuran, penggunaan kartu hijau ini memiliki makna untuk menunjukkan sikap sportivitas semua pemain.
Berbeda dengan kartu kuning dan merah, pemain yang menerima kartu hijau tidak akan terkena hukuman. Justru sebaliknya, dia bakal mendapat apresiasi.
Berikutnya, momen ikonik dalam sejarah pertama kalinya kartu hijau diberikan ialah saat wasit Andrea Puecher mengganjar kartu hijau kepada Simone Giannelli dari tim Itas Trentino.
Hal itu terjadi lantaran dia mengakui sentuhan bola dalam pertandingan semifinal Super Cup Italia melawan Sir Safety Conad Perugia. Kejadian tersebut berlangsung pada 6 Oktober 2018 silam.
Tak hanya itu, pada final Volleyball Nations League (VNL) 2022 di Bologna, Italia, Presiden FIVB, Dr. Ary S. Graça F, juga memberikan penghargaan.
Penghargaan berupa Fair Play tersebut senilai USD 15.000 kepada tim putra Polandia, karena beberapa kali secara jujur mengakui kesalahan saat bloknya menyentuh net.
Sementara itu, dalam laga resmi internasional, sistem ini pertama kali FIVB uji coba pada Finals VNL 2023. Gelaran itu terlaksana di Arlington, Amerika Serikat, dan Gdansk, Polandia untuk kategori putra dan putri.
Meski tergolong baru uji coba di turnamen internasional, sistem kartu hijau ini sejatinya telah lebih dahulu diterapkan di liga-liga nasional di beberapa negara Eropa, sekelas Italia dan Bulgaria.
Adapun media sosial sempat ramai dengan adanya kartu hijau kala atlet Indonesia bernama Megawati Hangestri Pertiwi membela Red Sparks, sebuah tim bola voli di Liga Voli Korea Selatan atau V-League.
Dalam KOVO Cup edisi 2024 atau ajang pramusim sebelum V-League, aturan green card resmi diperkenalkan dan diterapkan di Korea Selatan.
Itulah beberapa perjalanan penerapan kartu kuning dalam permainan bola voli.
***