SERAYUNEWS – Apa arti umur medium well? Belakangan ini, media sosial ramai memperbincangkan istilah “umur medium rare” dan “umur medium well”, yang tidak merujuk pada daging steak seperti biasanya, melainkan dikaitkan dengan fase kematangan seseorang.
Istilah yang semula populer di dunia kuliner ini kini digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan tingkat kedewasaan mental dan emosional seseorang di usia tertentu.
Fenomena ini mulai ramai dibahas setelah akun TikTok @Vera Nursyarah mengunggah video yang mempertanyakan arti dari istilah “cowok medium rare” dan “medium well”.
Dalam video tersebut, ia mengungkapkan interpretasinya bahwa istilah ini mengacu pada analogi tingkat kematangan daging steak, namun diterapkan dalam konteks usia dan kematangan seseorang.
Video itu pun dengan cepat menarik perhatian warganet, memicu diskusi seru di berbagai platform digital.
Dalam dunia kuliner, daging yang dimasak dengan tingkat kematangan medium rare memiliki bagian dalam yang masih berwarna merah muda dan tekstur yang juicy.
Jika dikaitkan dengan usia, maka istilah ini menggambarkan seseorang yang masih dalam tahap awal kedewasaan—baik secara usia maupun kematangan emosional.
Umur medium rare umumnya mengacu pada kelompok usia 20-an hingga awal 30-an, di mana seseorang mulai mengeksplorasi hidup, membangun karier, menjalin hubungan, dan mengalami berbagai pengalaman baru.
Dalam tahap ini, banyak yang dinilai masih “setengah matang” dalam hal emosional dan pola pikir. Mereka mungkin sudah dewasa dari segi usia, tapi masih dalam proses menemukan jati diri dan kestabilan emosi.
Berbeda dari medium rare, medium well dalam kuliner berarti daging dimasak hampir matang sempurna, dengan bagian tengah yang sedikit berwarna merah muda.
Jika diterjemahkan ke dalam konteks manusia, istilah ini menggambarkan seseorang yang berada dalam fase kedewasaan yang lebih matang, namun belum sepenuhnya mapan atau tua.
Umur medium well sering kali dikaitkan dengan usia 35 hingga 45 tahun. Pada fase ini, seseorang dianggap telah melewati berbagai tantangan hidup, memiliki tanggung jawab yang lebih besar, dan umumnya sudah memiliki kematangan mental maupun emosional yang lebih stabil.
Mereka juga cenderung lebih rasional dalam mengambil keputusan dan memiliki pandangan hidup yang lebih bijak.
Penggunaan istilah kuliner untuk menggambarkan fase hidup manusia menjadi viral karena terasa relevan dan menyenangkan secara naratif.
Perbandingan antara tingkat kematangan steak dan tingkat kedewasaan emosional seseorang memberikan gambaran yang unik, kreatif, dan mudah dipahami.
Tak hanya menghibur, analogi ini juga memunculkan perenungan bagi banyak orang tentang sejauh mana mereka telah berkembang secara pribadi.
Tak heran jika istilah ini kemudian ramai digunakan di media sosial, terutama oleh kalangan muda yang suka bermain-main dengan metafora ringan namun bermakna.
Banyak pengguna TikTok, Instagram, dan Twitter mulai mengaitkan istilah ini dengan diri sendiri atau orang di sekitar mereka, baik sebagai candaan maupun refleksi diri.
Refleksi atas Istilah Ini
Meski tidak bersifat ilmiah, penggunaan istilah “umur medium rare” dan “umur medium well” bisa menjadi cerminan bagaimana masyarakat melihat dan menilai perkembangan pribadi dalam berbagai fase kehidupan.
Pemakaian istilah ini juga menunjukkan bahwa kematangan tidak hanya ditentukan oleh angka usia, tapi juga oleh pengalaman, pola pikir, dan kesiapan emosional.
Namun penting juga untuk diingat, setiap orang memiliki proses perkembangan yang berbeda.
Ada yang sudah “well done” sejak usia muda, dan ada pula yang masih “rare” meski usia sudah matang.
Maka dari itu, daripada menjadikan istilah ini sebagai label mutlak, akan lebih bijak jika kita menggunakannya sebagai bahan refleksi sambil tetap menghargai perjalanan pribadi masing-masing.
Demikian informasi tentang arti umur medium well dan perbedaannya dengan medium rare.***