SERAYUNEWS – Masa kampanye Pemilu 2024, sudah mulai berlangsung. Pada masa ini, para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan perangkat pemerintahan di imbau untuk lebih berhati-hati.
Sebab, persoalan Stiker WhatsApp simbol peserta Pemilu 2024 bisa mengancam karirnya.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Banyumas, Yon Daryono menyampaikan, stiker di WhatsApp termasuk dalam simbol. Sebab, stiker itu bisa berupa foto peserta pemilu, bisa juga pose jari yang mengarah ke simbol-simbol tertentu peserta Pemilu.
“Stiker WA (WhatsApp) termasuk (alat peraga),” katanya.
Stiker WhatsApp itu bisa bikin dari foto diri caleg, bisa juga foto atau gambar dari identitas parpol. Fitur stiker ini kerap di pakai, pada saat melakukan chatting.
Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan perangkat pemerintahan, ketika di ketahui turut mengirim, menyebarkan luaskan, dan apalagi sampai sengaja melakukan ajakan, itu bisa kena tindak pelanggaran netralitas.
“Kalau stiker, per tanggal 28 November menjadi yang paling riskan. Seluruh ASN, TNI-Polri, perangkat desa dan BPD harus berhati-hati,” kata dia.
Meskipun dalam konteks becanda, namun itu bisa masuk sebagai pelanggaran ketika mengirimkan stiker/emoticon yang menunjukan simbol peserta Pemilu. Apalagi kalau mengirimnya pada sebuah grup dengan sekumpulan orang.
“Itu stiker bisa foto, jari, atau emotikon. Ada jenis-jenis emotikon yang terindikasi agak mengarah ke simbol-simbol paslon peserta pemilu. Itu bisa kena proses, terpenting ada laporan atau temuan dari kami,” kata dia.
Sanksi yang bisa menjerat pelanggaran tersebut, ada dua macam. Pertama sanksi administrasi dan kedua sanksi pidana Pemilu.
Yon menyampaikan, saat anggota TNI-Polri-ASN melakukan dukungan-dukungan tertentu, itu bisa di buktikan melalui proses pemanggilan, klarifikasi, kajian, dan sebagainya.
“Itu dia bisa kena ancaman administrasi dan pidana pemilu sesuai Pasal 280. Jadi agak riskan, makanya hari ini kita sampaikan jangan sampai stiker-stiker bertebaran dari para perangkat pemerintah, bisa TNI dan Polri dalam konteks apa pun,” kata dia.