SERAYUNEWS – Umat Islam di seluruh dunia, sebentar lagi akan menyambut bulan suci Ramadhan tahun 2024 Masehi atau 1445 Hijriah. Tepat hari ini, Rabu (17/1/2024) hitung mundur 53 hari menjelang awal puasa.
Pada bulan tersebut, identik dengan buah kurma sebagai makanan pembuka yang di sajikan dengan hidangan lain. Namun, bagi umat Muslim wajib berhati-hati terhadap macam-macam produk kurma.
Sebab, negara Israel di ketahui menjadi salah satu produsen kurma terbesar kelima di dunia. Mereka telah mengekspor beragam produknya ke berbagai negara, dari lahan bukan miliknya sendiri.
Keistimewaan buah kurma, memang tidak perlu di ragukan lagi. Sebagaimana dengan sabda Rasulullah SAW:
إذا أفطر أحدكم فليفطر على تمر، فإن لم يجد فليفطر على ماء فإنه طهور
Artinya, “Apabila kamu ingin berbuka, berbukalah dengan kurma. Jika tidak ada, minumlah air putih karena ia suci,” (HR At-Tirmidzi).
Manfaat dari mengonsumsi buah kurma saat berbuka antara lain, sebagai sumber energi, mengatasi dehidrasi. Selain itu juga menghindari mata dari kebutaan, mencegah kerusakan gigi, dan menurunkan kolesterol jahat.
Sementara itu, gerakan boikot produk Israel, juga menyasar bidang agribisnis. Salah satunya adalah buah kurma.
Menurut laporan American Muslim for Palestine, ada belasan merek dan retailer yang perlu di boikot karena terafiliasi dengan Israel sebagai berikut:
Selain itu, Hindari membeli produk kurma yang memiliki label seperti ‘Made in Israel’, ‘Made in the West Bank’, atau “Made in the Jordan Valley”.
BDS Australia juga memberikan beberapa label dan perusahaan ekspor lain yang terafiliasi dengan Israel. Sebut saja merek kurma King Medjool, Medjool Plus, Jordan River, dan Bahri.
Demikian informasi mengenai produk-produk kurma buatan asli atau perusahaan lain yang terafiliasi dengan Israel. Anda harus mewaspadai produk-produk kurma yang di perjualbelikan dan teliti terlebih dahulu.***