SERAYUNEWS – Saat melakukan sholat Jumat terdapat beberapa tahapan dan bacaan yang mesti dilakukan. Salah satunya adalah membaca bilal sebelum khatib naik mimbar Jumat.
Bacaan bilal ini memiliki tahapan tapi dapat berbeda antar daerah. Peran bilal ini merupakan contoh dari peristiwa ketika Rasulullah SAW melaksanakan haji wada.
Saat itu Beliau meminta agar seseorang dari jamaah dapat menyimak khutbah yang hendak disampaikannya.
Lalu, bagaimana bacaan bilal sebelum khatib naik mimbar Jumat? Yuk, simak bacaannya dan asal usul bilal di bawah ini.
Melansir dari buku “Menapak Jalan Kebahagiaan: Kumpulan Khotbah Jumat” tulisan H. Amrizal dkk, bilal adalah sebutan yang dinisbahkan atau direferensikan dari salah seorang sahabat bernama Bilal bin Rabbah.
Bilal bin Rabbah sendiri merupakan seorang muadzin atau yang mengumandangkan azan pada zaman Rasulullah SAW.
Namun, setelah berangsur-angsur, peran bilal tidak hanya untuk menjadi muazin. Bilal berperan untuk mengantarkan khatib salat Jumat untuk menaiki mimbar atau muraqqi.
Menurut Syaikh Muhammad Amin al Kurdi dalam Kitab Tanwir Qulub, peran Bilal yang kemudian bertambah ini menjadi perkara baru yang dianggap baik atau bid’ah hasanah.
Peran baru ini dicontoh dari peristiwa ketika Rasulullah SAW melaksanakan haji wada. Saat itu beliau meminta agar seseorang dari jamaah dapat menyimak khutbah yang hendak disampaikannya.
Berikut ini adalah bacaan bilal sebelum khatib naik mimbar Jumat dan salah satu contoh bacaan bilal saat sebelum khutbah Jumat yang mengutip dari buku “Kumpulan Khotbah Jumat Terlengkap” karya Ustaz Arifin Idham dan buku “Fikih” oleh Kholidatuz Zuhriyah serta Machnunah Ani Zulfa.
1. Bilal berdiri sembari membawa tongkat dan menghadap ke arah jamaah sholat Jumat dengan membaca,
مَعَاشِرَ ال م سلم ………. الا اخره
2. Kemudian, khatib yang bertugas berjalan menuju arah mimbar khutbah. Bilal kemudian menyambut dengan menyerahkan tongkat kepada khatib.
3. Setelahnya, bilal membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW,
اللهم صل وسلم على سني بنَا مُحَمَّدٍ اللهم صل على مني دِنَا مُحَمَّدٍ . اللَّهُمَّ صَلِ وَسَلِمٍ عَلَى سَي دِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحبه اجمعين
4. Kemudian, khatib mengucapkan salam. Lalu, bilal mengajak jamaah sholat Jumat untuk berdoa sebagai berikut,
اللهم ق و السلم من المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات وانصرهم على المعان دين يا رب احتم لنا منكَ بَخَيْرٍ, وَيَاخَيرُ الناصرين برخ منكَ يَارحم الراحمين
1. Peringatan kepada para jamaah untuk tetap tenang.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِينَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِينَ رَحِمَكُمُ اللَّهُ، رُوِيَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ أَنْصِتْ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ، وَمَنْ لَغَا فَلَا جُمْعَةَ لَهُ، أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللَّهُ
Artinya, “Wahai golongan kaum muslim dan kaum mukmin, semoga Allah senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kamu sekalian. Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu bahwasanya beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda: ketika kamu berkata “ansit” kepada temanmu pada hari Jumat (salat Jumat), sedangkan khatib sedang berkhotbah, maka kamu telah melakukan hal yang sia-sia. Barangsiapa yang melakukan hal sia-sia, maka tidak ada Jumat baginya, maka perhatikan, dengarkan, dan taatilah, semoga Allah memberikan rahmat kepada kamu sekalian.”
2. Doa untuk kaum muslimin dan mukminin.
اللَّهُمَّ قَقِ الْإِسْلَامِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ, وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ, وَيَسِّرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِ الدِّيْنِ, وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ, وَيَا خَيْرَ النَّاصِرِينَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Artinya, “Ya Allah, kuatkanlah keislaman dan keimanan kaum muslimin (pria) dan muslimat (wanita), kaum mukminin (pria) dan mukminat (wanita), yang masih hidup dari mereka semua dan juga yang sudah meninggal, mudahkanlah mereka untuk mengokohkan agama, akhirilah (hidup) kami dari-Mu dengan kebaikan, wahai Tuhan sebaik-baik penolong, dengan rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua penyayang.”
3. Sholawat antara dua khutbah.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ وَبَارِكْ بِجَلَالِكَ وَكَمالِكَ عَلَى أَشْرَفِ عِبَادِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مَحَمَّدٍ وَعَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللَّهِ أَجْمَعِينَ
Artinya, “Ya Allah, berikanlah rahmat dan kesejahteraan dengan keagungan dan kesempurnaan-Mu kepada hamba-Mu yang paling mulia dan baginda kami, Muhammad, serta semua sahabat Rasulullah.”
Demikian pembahasan mengenai bacaan bilal sebelum khatib naik mimbar Jumat. Semoga bermanfaat!*** (Putri Silvia Andrini)