SERAYUNEWS- Salah satu hal yang wajib dalam salat fardhu menurut kesepakatan ulama Syafi’iyya adalah duduk di antara dua sujud.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan posisi dan bacaan duduk di antara dua sujud sesuai sunah. Menurut Kitab Nihayat al Zein, duduk di antara dua sujud termasuk dalam rukun qoshin atau rukun yang pendek.
Dengan kata lain, rukun ini tidak kamu kerjakan secara berlama-lama dengan ukuran maksimal duduk di antara dua sujud adalah seukuran membaca tasyahud wajib atau sekitar 25 detik.
Berikut bacaan duduk di antara dua sujud yang sesuai dengan sunah. Yuk, simak!
Berdasarkan pernyataan Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di dalam kitab fikih “Manhajus Salikin”, seseorang sebaiknya melakukan sujud sahwi saat mengalami keadaan berikut dalam salatnya.
1. Menambah dalam salatnya seperti rukuk, sujud, berdiri, atau duduk akibat lupa. Sujud sahwi dalam keadaan ini kamu lakukan sesudah salam.
2. Kekurangan sesuatu dari hal tersebut (poin 1), kamu melaksanakan kekurangannya, lantas melakukan sujud sahwi.
3. Meninggalkan salah satu wajib salat dalam kondisi lupa.
4. Ragu-Ragu adanya penambahan atau pengurangan dalam salat.
Hukum dan Dalil Sujud Sahwi
Selanjutnya, hukum melakukan sujud sahwi adalah sunah. Jika tidak melakukan syariat ini pada waktu salat yang terdapat kelalaian, tidak lantas membatalkan salat tersebut.
Walaupun begitu, jika imam dalam salat berjamaah memutuskan untuk melakukan sujud sahwi, semua makmum wajib mengikuti.
Sementara itu, sujud sahwi memiliki landasan tuntunan yang berasal dari beberapa hadis sahih. Berikut hadisnya.
“Apabila azan dikumandangkan, maka setan berpaling sambil kentut hingga dia tidak mendengar adzan tersebut. Apabila azan selesai dikumandangkan, maka ia pun kembali. Apabila dikumandangkan iqomah, setan pun berpaling lagi. Apabila iqamah selesai dikumandangkan, setan pun kembali, ia akan melintas di antara seseorang dan nafsunya. Dia berkata, ‘Ingatlah demikian, ingatlah demikian untuk sesuatu yang sebelumnya dia tidak mengingatnya, hingga laki-laki tersebut senantiasa tidak mengetahui berapa rakaat dia salat. Apabila salah seorang dari kalian tidak mengetahui berapa rakaat dia salat, hendaklah dia bersujud dua kali dalam keadaan duduk.’” (HR. Bukhari, no. 1231 dan Muslim, no. 389)
رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya, “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku”
Selain doa di atas, ada versi lain tentang doa duduk di antara dua sujud sebagaimana At Tirmidzi riwayatkan.
Dari Abdullah bin Abbas RA, beliau berkata,
أنَّ النَّبيَّ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ كانَ يقولُ بينَ السَّجدَتَينِ : اللَّهمَّ اغفِر لي وارحَمني واجبُرني واهدِني وارزُقني
Artinya, “Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika duduk di antara dua sujud beliau membaca: Allohummaghfirli warahmnii, wajburnii, wahdini, warzuqnii (artinya: Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, berilah aku petunjuk, dan berilah rezeki).” (HR. At Tirmidzi no.284, Al Albani sahihkan dalam Shahih At Tirmidzi)
Demikian penjelasan mengenai bacaan duduk di antara dua sujud. Semoga bermanfaat!***(Putri Silvia Andrini)