SERAYUNEWS – Niat puasa qadha Ramadhan diamalkan dengan tulus. Membaca niat tersebut saat seorang muslim hendak mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan.
Biasanya seorang muslim utamanya muslimah terpaksa meninggalkan puasa lantaran sedang haid, masa nifas, kehamilan, dan kondisinya. Ada kondisi tertentu yang menghalangi seseorang menjalankan ibadah puasa.
Puasa Ramadhan sifatnya wajib sehingga harus mengganti utang puasa yang ditinggalkan. Dengan begitu, seseorang dapat mendapatkan pahala, meraih keutamaan semaksimal mungkin.
Seseorang muslim memiliki puasa Ramadan yang tertunda dapat segera melakukan qadha sejak bulan Syawal. Jika ada alasan yang menghambat seseorang untuk melunasinya segera setelah bulan Syawal, hal tersebut tidak menjadi masalah.
Batas waktu qadha puasa Ramadhan sampai menjelang bulan puasa Ramadhan berikutnya. Ada banyak waktu untuk mengganti utang puasa.
Hanya saja, jika terus menundanya akan semakin kehabisan waktu untuk ganti puasa.
Sebelum menunaikan puasa qadha, umat Islam wajib membaca niat sejak malam sebelum berpuasa. Bisa juga dibaca pada waktu menjelang sahur atau waktu sebelum imsak.
Dijelaskan oleh Syekh Sulaiman Al Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna’:
ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر
Artinya: “Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah saw, ‘Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits.” (Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, [Darul Fikr, Beirut: 2007 M/1428 H], juz II)
Berikut ini bacaan doa niat puasa yang dibaca sebelum melaksanakan qadha:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadaa’i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Saya berniat mengganti (mengqadha) puasa bulan Ramadhan karena Allah Ta’ala.”
Puasa qadha merupakan kewajiban yang bersifat muwassa’ atau bisa dilakukan kapan saja. Jika memiliki utang puasa dapat segera mengganti sebelum Ramadhan berikut terjadi.
Ada baiknya segera dikerjakan sebelum lupa dan tidak mengganti puasa tersebut. Sebagai informasi, Lebaran atau Idul Fitri 2025 menurut SKB 3 Menteri jatuh pada 31 Maret 2025 dan 1 April 2024.
Dengan begitu, awal puasa 2025 diprediksi jatuh pada awal Maret 2025. Melansir dari Kalender Hijriyah Global Tunggal Muhammadiyah, awal Ramadan 1446 H diperkirakan jatuh pada 1 Maret 2025.
Meski begitu, penetapan 1 Ramadhan atau kapan bulan puasa Ramadhan 1446 H akan ditentukan melalui sidang isbat Kementerian Agama RI.
Demikianlah informasi niat puasa qadha Ramadhan 2025 yang diamalkan oleh seorang muslim.
***