SERAYUNEWS – Bagaimana cara membangun karakter warga digital yang baik di era teknologi saat ini? Di tengah kemajuan teknologi yang semakin pesat, kehidupan masyarakat semakin tidak terlepas dari dunia digital.
Aktivitas sehari-hari kini banyak dilakukan melalui internet, mulai dari bekerja, belajar, hingga berinteraksi sosial.
Dalam konteks ini, muncul satu istilah penting yang wajib dipahami dan dijalani oleh setiap pengguna internet, yaitu menjadi “warga digital” atau digital citizen.
Menjadi warga digital bukan sekadar soal bisa mengakses internet atau aktif di media sosial. Lebih dari itu, warga digital dituntut memiliki karakter yang baik, bertanggung jawab, dan mampu menggunakan teknologi secara bijak.
Di era ketika informasi begitu mudah tersebar dan interaksi daring menjadi bagian dari rutinitas, membangun karakter warga digital yang baik menjadi kebutuhan mendesak, bukan sekadar pilihan.
Sayangnya, media sosial juga bisa menjadi tempat berkembangnya perilaku negatif, seperti perundungan (cyberbullying), penyebaran hoaks, hingga ujaran kebencian. Di sinilah pentingnya membangun kesadaran etika digital.
Warga digital yang baik harus mampu menjaga etika dalam berkomentar dan berinteraksi.
Menghargai perbedaan pendapat, tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya, serta menghindari penggunaan kata-kata kasar atau provokatif menjadi bentuk nyata dari sikap etis di ruang digital.
Salah satu tantangan besar di era digital adalah munculnya komentar-komentar yang mengandung unsur kebencian dan diskriminasi, terutama di kolom komentar media sosial atau forum daring.
Banyak pengguna yang merasa bebas mengungkapkan apa pun tanpa memikirkan dampaknya terhadap orang lain. Padahal, kebebasan berekspresi di dunia digital tetap memiliki batas, yaitu tidak melanggar hukum dan tidak merugikan orang lain.
Salah satu cara utama membentuk karakter warga digital yang baik adalah dengan menggunakan media sosial secara positif.
Media sosial bisa menjadi alat belajar yang luar biasa bila digunakan dengan tepat.
Banyak sekali akun edukatif dan konten informatif yang bisa memperluas wawasan dalam berbagai bidang, mulai dari ilmu pengetahuan, literasi keuangan, keterampilan kerja, hingga isu-isu sosial yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Karakter warga digital yang baik juga ditandai dengan rasa tanggung jawab terhadap konten yang dibagikan.
Setiap unggahan, komentar, dan interaksi di internet merupakan jejak digital yang bisa meninggalkan dampak jangka panjang, baik secara pribadi maupun sosial.
Oleh karena itu, sebelum membagikan sesuatu, penting untuk memverifikasi informasi, mempertimbangkan etika, dan berpikir panjang tentang akibatnya.
Selain itu, literasi digital juga berperan penting dalam membangun karakter yang baik di dunia maya.
Dengan memiliki pemahaman yang cukup tentang cara kerja internet, privasi data, dan keamanan siber, seseorang akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan digital, seperti penipuan online, penyalahgunaan data, dan paparan konten negatif.
Membentuk karakter warga digital yang baik seharusnya dimulai sejak dini, baik melalui pendidikan formal di sekolah maupun pembiasaan di lingkungan keluarga.
Guru, orang tua, dan masyarakat perlu terlibat aktif dalam memberikan contoh dan edukasi tentang bagaimana berperilaku yang baik di dunia maya.***