SERAYUNEWS – Penerapan Kurikulum Merdeka menjadi salah satu hal penting untuk memanjukan pendidikan di Indonesia.
Bagaimana Kurikulum Merdeka sesuai dengan kebutuhan di abad ke-21? Kurikulum Merdeka dalam dunia pendidikan di era abad ke-21 menandai pergeseran menuju model pembelajaran yang lebih inovatif.
Para guru atau tenaga pengajar memang turut ikut mengalami perubahan cara mengajar dan mendampingi para siswa. Melansir dari laman BPPMP Jatim, Kurikulum Merdeka disebut sebagai tonggak baru dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Beberapa perubahan yang dibawa pada kurikulum yang dicetuskan Menteri Pendidikan Nadiem Makariem ini memang membuat guru harus belajar berkreasi dan berinovasi.
Guru inovatif dan kreatif membawa perubahan signifikan dengan menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih merdeka. Pembelajaran yang lebih relevan untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa menghadapi beragam tantangan zaman sekarang dan masa depan.
Beberapa perubahan yang terjadi dengan adanya penerapan Kurikulum Merdeka di abad 21. Para guru harus betul-betul mempersiapkan pembelajaran yang menyenangkan, para peserta didik dapat memahami materi pelajaran dengan baik, sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Dalam sebuah jurnal berjudul Analisis Keterampilan Abad ke 21 Melalui Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di SMA Neger 2 Banjarmasin oleh
disebutkan bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memulai gerakan “merdeka belajar”, yaitu kebebasan berpikir. Tujuan merdeka belajar adalah agar guru, siswa dan orang tua dapat merasakan suasana yang menyenangkan.
Diharapan dari pembelajaran merdeka belajar ini, guru dan siswa bisa mandiri dalam berpikir sehingga hal tersebut dapat tercapai.
Penerapan Kurikulum Merdeka dinilai relevan dengan pembelajaran abad ke-21. Ada beberapa perubahan besar dari implementasi kurikulum ini.
Perubahan yang dibawa Kurikulum Merdeka adalah para guru dapat merekonsep ulang pendekatan pembelajaran. Guru tidak melulu terpaku pada metode konvensional.
Tenaga pendidik dapat menyesuaikan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa, berusaha menggugah rasa ingin tahu, serta meningkatkan kreativitas.
Inovasi menjadi kunci penting dalam menerapkan kurikulum ini. Guru menjadi fasilitator dalam perjalanan mendampingi para siswa.
Pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka mengajak para siswa dapat terus meningkatkan kemandirian. Kurikulum ini relevan di abad 21 karena lebih menekankan pengembangan keterampilan hidup, kemampuan berpikir kritis, komunikasi yang efektif dan kerja sama.
Melalu implementasi Kurikulum Merdeka juga memberika kebebasan kepada peserta didik untuk mengendalikan pembelajaran mereka sendiri.
Para guru tidak terpaku harus mengajar di dalam kelas. Di era teknologi ini, Kurikulum Merdeka memberikan ruang agar guru dan siswa dapat menggunakan potensi teknologi daam meningkatkan pembelajaran.
Hal ini dapat memperluas akses informasi, metode belajar yang interaktif bisa lewat video. Namun, guru dituntut mau belajar dan terus berinovasi menggunakan teknologi yang ada.
Orang tua dilibatkan sebagai mitra pendidikan. Hal ini dimaksudkan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam mendidik anak-anak.
Orang tua dapat berkomunikasi dan berkolaborasi dengan anak-anak. Dapat terlibat secara aktif dalam pembelajaran anak sehingga memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan.
Orang tua juga memiliki tugas untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang holistik. Pembelajaran tidak hanya di dalam kelas tetapi juga di rumah.
Implementasi Kurikulum Merdeka ini berbasis kemajuan. Itu artinya melihat perkembangan individuual seorang siswa. Tidak hanya fokus pada hasil akhirnya saja tetapi siswa bisa paham bagaimana prosesnya, caranya, dan mudah memahami materi.