SERAYUNEWS – Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya. Di setiap daerah, Anda bisa menemukan kebiasaan, aturan, tradisi, hingga kepercayaan yang berbeda.
Inilah yang disebut sebagai kearifan lokal, yaitu pengetahuan dan kebijakan tradisional yang berkembang di tengah masyarakat dan diwariskan secara turun-temurun.
Bagi Anda yang duduk di bangku kelas 4 SD, mengenal kearifan lokal menjadi salah satu pelajaran penting dalam Kurikulum Merdeka.
Namun bukan hanya sekadar tahu, Anda juga diajak untuk bersikap bijak dan saling menghargai atas keberagaman ini.
Secara sederhana, kearifan lokal bisa diartikan sebagai nilai-nilai, norma, atau praktik tradisional yang berkembang di suatu daerah.
Kearifan ini biasanya terbentuk dari kebiasaan, petuah nenek moyang, aturan adat, hingga cara masyarakat menyikapi lingkungan sekitar.
Beberapa ciri kearifan lokal di Indonesia, antara lain:
Setiap wilayah di Indonesia memiliki kearifan lokalnya sendiri. Berikut beberapa contoh yang bisa Anda kenali:
Semua contoh tersebut bukan hanya memperlihatkan keunikan lokal, tapi juga mencerminkan nilai-nilai penting seperti kebersamaan, kepedulian lingkungan, dan keharmonisan sosial.
Melalui Kurikulum Merdeka, siswa tidak hanya diminta mengenal kearifan lokal tetapi juga diajak untuk bersikap positif terhadap perbedaannya. Berikut sikap yang bisa Anda terapkan:
Dengan bersikap positif terhadap perbedaan, kita sedang ikut menjaga kerukunan di Indonesia. Negara ini dibangun dari beragam suku dan budaya.
Jika kita saling menghargai, maka kehidupan jadi lebih damai dan harmonis. Lebih dari itu, kearifan lokal sering menjadi solusi atas masalah lingkungan, sosial, bahkan ekonomi.
Misalnya, sistem Subak di Bali sudah digunakan sejak lama untuk mengatur pembagian air sawah agar adil dan tidak berebut. Ini contoh nyata budaya lokal juga punya logika dan manfaat yang luar biasa.
Penutup
Belajar tentang kearifan lokal bukan sekadar hafalan, tapi ajakan untuk membuka mata dan hati terhadap keberagaman di sekitar.
Anda sebagai pelajar bisa mulai dengan bersikap toleran, aktif dalam kegiatan budaya, dan terus bangga terhadap budaya sendiri.
Dengan begitu, semangat Bhinneka Tunggal Ika benar-benar hidup di tengah kita. Mari rawat perbedaan agar jadi kekuatan, bukan alasan untuk terpecah.***