SERAYUNEWS – Saat ini, WiFi publik telah menjamur di berbagai tempat umum, seperti kafe, restoran, taman, hingga pusat perbelanjaan. Meskipun menawarkan kemudahan akses, WiFi publik memiliki sisi bahaya yang perlu diwaspadai.
Salah satu hal yang harus diwaspadai ketika menggunakan WiFi publik adalah hotspot palsu yang diciptakan oleh para peretas. Koneksi internet yang tidak terenkripsi dapat membuat informasi pribadi pengguna rentan terhadap serangan malware.
Oleh karena itu, agar lebih berhati-hati, Anda wajib mengetahui sejumlah bahaya WiFi publik jika digunakan sembarangan. Simak penjelasan selengkapnya sampai akhir!
Menggunakan VPN (Virtual Private Network) adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi privasi Anda saat menggunakan WiFi publik.
VPN akan mengenkripsi koneksi internet Anda, sehingga data Anda menjadi lebih aman dan sulit untuk diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
Pastikan perangkat lunak di perangkat Anda selalu diperbarui ke versi terbaru. Pembaruan perangkat lunak biasanya mencakup perbaikan keamanan yang penting untuk melindungi perangkat Anda dari ancaman terbaru.
Sebisa mungkin, hindari melakukan transaksi keuangan atau memasukkan informasi sensitif saat menggunakan WiFi publik.
Transaksi semacam ini lebih aman dilakukan menggunakan koneksi internet pribadi yang lebih terjamin keamanannya.
Sebelum memasukkan informasi pribadi ke situs web, pastikan situs tersebut menggunakan protokol HTTPS.
Protokol ini menunjukkan bahwa situs web menggunakan enkripsi untuk melindungi data yang dikirimkan antara perangkat Anda dan situs web.
Otentikasi dua faktor (2FA) memberikan lapisan keamanan tambahan untuk akun online Anda.
Dengan 2FA, selain memasukkan kata sandi, Anda juga perlu memasukkan kode verifikasi yang dikirimkan ke perangkat Anda, membuat akun Anda lebih sulit diakses oleh orang lain.
Bahaya pertama yang perlu Anda waspadai saat menggunakan WiFi publik adalah serangan MitM atau Man-in-the-Middle. Serangan ini menggunakan WiFi atau hotspot palsu untuk menyadap data pengguna.
Jika koneksi tidak terenkripsi, peretas dapat dengan mudah mengambil informasi pribadi seperti kata sandi, nomor kartu kredit, bahkan informasi perbankan.
Bahaya kedua yang perlu Anda waspadai adalah serangan Evil Twin. Serangan ini terjadi ketika peretas membuat jaringan serupa dengan yang biasa digunakan oleh pengguna.
Tujuannya adalah agar pengguna tidak sengaja terhubung dengan jaringan tersebut, sehingga peretas bisa melakukan phishing dan mengecoh pengguna untuk memberikan informasi dan data pribadi mereka.
Bahaya ketiga adalah serangan malware. Malware dapat menyebar melalui file yang diunduh, situs web yang dikunjungi, atau iklan yang diklik.
Serangan malware merupakan perangkat lunak yang dapat merusak perangkat yang terhubung atau bahkan mencuri data pribadi korbannya. Untuk itu, hindari aktivitas yang melibatkan data pribadi saat menggunakan WiFi publik.
Bahaya keempat adalah serangan phishing. Serangan ini merupakan upaya penipuan untuk mendapatkan informasi pribadi dari korban.
Biasanya, peretas akan mengirimkan email atau pesan singkat berisi tautan palsu. Nantinya, korban diminta untuk mengisi informasi pribadi seperti kata sandi, nomor kartu kredit, dan data pribadi lainnya.
Bahaya terakhir adalah pemantauan aktivitas online. Tujuannya adalah untuk mencuri informasi sensitif atau mengumpulkan data pribadi para korbannya.
Saat terhubung ke WiFi publik, aktivitas online pengguna dapat menjadi target pemantauan, termasuk penelusuran web, komunikasi melalui email, dan bahkan akses ke situs web yang mengandung informasi pribadi.
Demikian beberapa bahaya yang mengintai saat menggunakan WiFi publik. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Anda disarankan untuk menghindari membuka informasi pribadi ketika menggunakan WiFi publik.***