SERAYUNEWS – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengingatkan, agar masyarakat rutin cek kesehatan. Hal ini menjadi bagian penting, sebagai deteksi dini adanya penyakit yang bersarang. Sehingga bisa bisa segera ditangani secara dini sebelum menjadi parah.
“Setelah disurvei angka kematian penduduk Indonesia rata-rata disebabkan penyakit mematikan tapi tidak menular. Contoh penyakit jantung, tampaknya orangnya sehat tiba-tiba meninggal; begitu dicek ternyata punya riwayat penyakit jantung,” kata Bupati Tiwi disela kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Jambore Kader Kesehatan se-wilayah Puskesmas Bukateja, di Lapangan Desa Kedungjati, Minggu (8/10/2023).
Tiwi mencontohkan, penyakit-penyakit seperti serangan jantung, stroke, darah tinggi, kanker, diabetes salah satunya karena masyarakat tidak menerapkan pola hidup sehat. Oleh karena itu Bupati mensosialisasikan 5 langkah Germas, diantaranya, melakukan aktifitas fisik/olahraga, gemar makan buah dan sayur, istirahat yang cukup, mengurangi rokok dan cek kesehatan secara rutin.
“Cek kesehatan ini kan sederhana tapi bisa memberikan dampak yang luar biasa. Karena sifatnya pencegahan, bukan pengobatan,” katanya.
Cek kesehatan secara rutin juga berlaku dalam pencegahan stunting, serta menurunkan kasus kematian ibu dan bayi (AKI/AKB), Bupati mengimbau beberapa hal kepada para kader kesehatan.
“Di Bukateja masih ada 3 kasus kematian bayi jadi besok kalau ada orang hamil ibu-ibu kader kesehatan wajib mendampingi,” katanya.
Pendampingan yang dimaksud yakni memastikan asupan gizi yang terpenuhi dan juga kontrol kesehatan secara rutin. Masyarakat Purbalingga juga sudah bisa memanfaatkan fasilitas USG di masing-masing Puskesmas.
“Bu Tiwi mengucapkan terima kasih atas kontribusi dharma bhakti para kader kesehatan yang selama ini menyengkuyung program pemerintah. Alhamdulillah 2 hari lalu Bu Tiwi menerima penghargaan dari bapak Wapres terkait kabupaten yang berhasil menurunkan angka stunting di Indonesia bahkan prestasi ini mendapatkan insentif dari pemerintah Rp6 miliar,” katanya.
Kepala Puskesmas Bukateja, Istomo Puji mengungkapkan kasus stunting di wilayah Puskesmas Bukateja tercatat turun dari 10% pada awal tahun 2023 menjadi 5% pada Agustus 2023 lalu. “Ini juga berkat kerja keras para kader kesehatan dan pemerintah desa yang menyediakan PMT secara rutin,” katanya
Diketahui, pada acara Germas di Bukateja ini diselenggarakan juga berbagai kegiatan. Mulai dari senam bersama, yang diikuti ratusan masyarakat. Cek kesehatan gratis, makan buah bersama dan pembagian doorprize.