SERAYUNEWS– Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP Bambang Wuryanto menegaskan bahwa status Jateng sebagai kandang banteng perlu dipertahankan. Oleh karena itu di sisa masa kampanye menjelang Pemilu 2024 dia meminta segenap pengurus dan kader serta simpatisan partai berlambang moncong putih untuk terus bergerak dengan sekuat tenaga.
“Kita tinggal 14 hari menuju Pemilu 2024. Bagi PDIP Perjuangan di Jateng ingat lambang partai kita banteng dengan mata merah. Itu lambang kemarahan atas penindasan dan ketidakadilan. Lingkaran menunjukkan kita sudah bertekad bulat untuk melaksanakan perintah partai. Tapi ingat baik-baik moncong putih menunjukkan kita tidak boleh berkata kasar,” kata lelaki yang akrab disapa Bambang Pacul tersebut kepada wartawan, saat mendampingi Ketua DPP PDIP Puan Maharani berkunjung ke Purbalingga, Kamis (1/2/2024).
Ketua DPD PDIP Jateng itu juga menegaskan bahwa mempertahankan kemenangan di Jateng kalau perlu dilakukan dengan aliran darah. Kepada kader PDIP dia juga meminta jangan mudah patah semangat. “Jangan seperti kayu yang mudah patah. Jadilah rotan yang tak mudah patah,” katanya memberikan semangat.
Seperti diketahui di Pilpres 2024, PDIP bersama PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura mengusung pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud). Pasangan nomor urut 3 tersebut bersaing dengan pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) yang diusung Nasdem, PKS dan PKB serta pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) yang diusung Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN dan Partai Demokrat, PSI, PBB, Garuda.
Dalam kesempatan itu dia juga mengutuk segala bentuk kekerasan yang dilakukan kepada kader dan simpatisan PDIP. Dia berjanji melakukan upaya hukum untuk menegakkan keadilan bagi para korban kekerasan selama Pemilu. “Kami akan tuntut itu yang bikin kekerasan,” ujarnya.
Dia juga mengimbau seluruh kader PDIP agar tidak membalas ketika mendapat perlakuan yang tidak adil di lapangan. Menurutnya Indonesia adalah negara hukum, jadi segala persoalan diselesaikan dengan hukum, tidak bisa dibalas dengan kekerasan. “Jadi kita serahkan saja semuanya pada proses hukum,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga meminta semua pihak untuk menahan diri. Menurut Puan, baik rakyat, aparat, dan elit politik seharusnya sama-sama menjaga kondusifitas agar Pemilu ini dapat berjalan adil dan damai. “Saling menahan diri, saling menghormati, kita sama-sama buktikan jika Pemilu ini bisa berjalan damai sebagai pesta demokrasi, pestanya rakyat,” imbuhnya.