SERAYUNEWS – Bagaimana perkembangan embrio hewan yang memiliki telur amniotik dan hewan mamalia berpralasenta? Simak penjelasan selengkapnya untuk mendapatkan jawabannya.
Bandingkanlah perkembangan embrio dari hewan yang memiliki telur amniotik dengan hewan mamalia berplasenta. Penjelasan ini merupakan bagian dari pembelajaran IPA kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka.
Ada materi yang mempelajari tentang perkembangan hewan. Salah satunya ada soal tentang perbandingan embrio hewan yang memiliki telur amniotik dengan mamalia berplasenta.
Simak ulasan tentang perkembangan embrio hewan. Dengan begitu siswa bisa mengetahui perbandingan perkembangan embrionya.
Materi IPA Kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka Belajar berisi mengenai perkembangan hewan amfibi, mamalia, dan lainnya.
Siswa dapat memahami arti dari embrio setiap hewan, dengan begitu dapat mengetahui perbandingan perkembangan embrio antara hewan bertelur dan mamalia.
Pengertian embrio dikutip dari buku Embriologi-Teratologi: Teori dan praktik. Kaspul (2020) adalah suatu tingkatan perkembangan yang masih awal pada hewan sebelum bentuk, struktur, ataupun fungsinya tetap.
Amniota adalah makhluk hidup bertulang punggung belakang atau vertebrata yang memiliki membran amniotik.
Membran amniotik itulah yang memungkinkan ada pengendapan telur di terestrial. Membrannya terdapat cairan ketuban yang akan memberikan perlindungan.
Ciri-cirinya hewan amniota adalah memiliki membran amniotik dan telur amniotik. Cangkangnya keras dan tahan terhadap air. Cangkang tersebut memberikan perlindungan bagi embrio.
Hewan amnitoa ini hidup di daratan. Contohnya adalah semua jenis burung, reptil seperti komodo, buaya, kadal dan lainnya.
Hewan mamalia adalah kelompok hewan menyusui yang memiliki beragam spesies. Seringkali mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Melansir dari buku Miskonsepsi dalam Pelajaran IPA di Sekolah Dasar Tinjauan Kritis dari Sudut Ilmu Pengetahuan (2015), hewan mamalia adalah hewan menyusui dan berkembang biak dengan cara beranak (vivipar).
Hewan mamalia yang beranak akan melewati proses melahirkan, yakni keluarnya anak bersama plasentanya. Seiring dengan waktu perkembangan janin di dalam rahim, masa kehamilan setiap jenis hewan mamalia berbeda-beda.
Mamalia berplasenta (eutheria) memiliki tali pusar. Plasenta yang terbentuk digunakan untuk pertukaran nutrisi dan gas yang dibutuhkan oleh janin dan induknya. Contoh mamalia berplasenta adalah domba, anjing, kucing, jerapah, gajah dan lainnya.
Perlu diketahui tidak semua mamalia berplasenta. Ada jenis mamalia bertelur (prototheria), yakni mamalia yang berkembang biak dengan cara bertelur. Induknya tidak memiliki kelenjar susu. Contohnya landak semut dan platypus.
Jenis mamalia berkantung (metatheria) adalah mamalia berkantung yang melahirkan anaknya saat embrio masih di tahap awal. Contohnya kanguru, koala, dan opossum.
Demikianlah penjelasan dari soal bandingkanlah perkembangan embrio dari hewan yang memiliki telur amniotik dengan mamalia berplasenta. Kini sudah tahu perbedaan perkembangan embrio hewan amniota berupa telur dan berlangsung di luar tubuh induk.
Sedangkan perkembangan embrio hewan mamalia berplasenta berlangsung di dalam rahim atau tubuh induk.
***