Purwokerto, Serayunews.com- Kelompok ibu rumah tangga di Desa Bantarwuni Kecamatan Kembaran melakukan pelatihan merajut. Latihan merajut tersebut sebagai satu upaya untuk bisa menopang ekonomi keluarga di tengah pandemi.
Kondisi serba sulit seperti saat ini, karena dampak pandemi membuat ibu-ibu harus berpikir bagaimana caranya membantu ekonomi keluarga. Beruntung, ibu-ibu dasa wisma di RT 3/3 Desa Bantarwuni mendapat kesempatan mengikuti pelatihan kerajinan tangan teknik crochet.
Kegiatan yang diinisiasi Dosen Universitas Amikom Purwokerto Septi Fajarwati tersebut merupakan satu upaya untuk menumbuhkan jiwa kewirausaan bagi ibu ibu di Desa tersebut. Universitas Amikom sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi tentu memiliki tanggungjawab sebagai bentuk tri dharma perguruan tinggi yakni fugsi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Apalagi di tengah pandemi yang seba sulit ini ibu rumahtangga dituntut memiliki skill yang dapat menopang kondisi ekonomi keluarga. Mentor pelatihan rajut, Ova mengatakan butuh ketelitian dan kesabaran untuk bisa menekuni bidang kerajinan tangan crochet ini.
“Jika bisa berhasil dan bisa dikembangkan sebagai usaha sampingan ini akan bisa menjadi nilai tambah bagi ibu rumah tangga seperti diungkapkan,” kata dia.
Dosen Universitas Amikom Purwokerto, Septi Fajarwati MPd mengatakan, ada sebanyak 15 ibu rumahtangga yang mengikuti pelatihan selama sehari ini.
“Hasilnya banyak di antara para peserta yang berminat untuk mengembangkan keterampilan merajut ini sebagai usaha sampingan,” katanya.
Ia berharap dengan adanya pelatihan kerajinan tangan teknik crochet ibu rumahtangga di Desa Bantarwuni dapat terdorong untuk mengembangkan keterampilannya dan bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
“Apalagi di tengah pandemi ini dengan bekal keterampilan membuat aneka rajut seperti dompet, tas, tempat sedotan, tempat pensil, tempat uang koin dan ,bros bisa menjadi nilai tambah dan dapat membantu meningkatkan perekonoian keluarga,” ujarnya. (Alfi)