Purbalingga, serayunews.com
Kepala Desa Tunjungmuli Joko Pranoto membenarkan peristiwa tersebut. Banjir bandang mulai terjadi sekitar pukul 17.00 wib. Hal itu terjadi setelah hujan deras yang mengguyur sejak siang hari.
“Sungai Muli itu melintas di belakang Pasar Runjang, terjadi sekitar pukul 17.00 wib,” katanya, Minggu malam.
Ada tiga kios yang bangunan dan perabotnya terseret arus banjir. Masing-masing yakni kios sayuran, kios penggilingan tepung, kios siomay. “Kios yang hanyut terbawa banjir adalah kios sayuran milik Mustafit, kios penggilingan tepung milik Fadoli dan kios siomay dan pindang milik Ani. Bangunan kios tak ada yang bisa diselamatkan. Bahkan, isi kios juga ikut terbawa banjir,” katanya.
Dia menambahkan, kondisi Sungai Muli saat ini, sudah membahayakan pemukiman di Desa Tunjungmuli. “Kios pasar yang hanyut terbawa banjir berada di sisi utara Jembatan Sungai Muli. Di lokasi tersebut memang kondisi aliran sungai sudah membahayakan pemukiman,” katanya.
Selain itu, jarak antara pemukiman dengan sungai hanya terisa sekira dua meter. Jika tak segera ditangani dikhawatirkan akan menghanyutkan pemukiman warga tersebut.