Wariem (47) warga Desa Kalialang, merupakan satu di antara warga yang rumahnya terendam air. Air mulai masuk ke rumah sekitar pukul 01.00 WIB dinihari WIB. Saat itu dia dan keluarga sudah tidur pulas. Namun, sekitar pukul 02.00 WIB, riuh suara di luar rumah membangunkannya.
“Hujan turun sejak sore, sekitar pukul 16.00 WIB. Tapi banjir terjadi malam hari, masuk rumah sekitar pukul 01.00 WIB, dan jam 03.00 WIB langsung besar,” kata dia.
Dia yang merupakan warga asli Kalialang mengatakan, debit air yang masuk ke pemukiman merupakan luapan Sungai Klawing. Ditambah lagi ada aliran Sungai Berem. Sebab di wilayah setempat ada pertemuan Sungai Klawing dan Sungai Berem.
“Ini dari Sungai Klawing dan Sungai Berem, karena ada pertemuan,” ujarnya.
Dia menambahkan, luapan banjir di wilayahnya memang terjadi hampir setiap tahun. Namun, untuk yang setinggi ini terakhir kali terjadi di sekitar tahun 2001.
“Terakhir banjir besar ya sekitar 18 tahun lalu. Saya ingat waktu itu pas kecilnya anak saya sih,” katanya.