SERAYUNEWS – Ratusan warga Banjarnegara, antusias mengikuti operasi katarak gratis di RSUD Anna Lasmana, Sabtu (12/4/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Bupati Banjarnegara, dr Amalia Desiana.
Tingginya angka penderita katarak di Banjarnegara, bahkan hingga menyebabkan kebutaan, mendorong pemerintah daerah untuk bertindak cepat. Dari 135 warga yang mendaftar, sebanyak 48 penderita lolos skrining untuk menjalani operasi.
Bekerja sama dengan dokter spesialis mata dan PT Erela, RSUD Anna Lasmana berhasil melakukan operasi katarak pada 46 pasien dari berbagai wilayah Banjarnegara secara gratis.
“Sebenarnya yang mendaftar ada 135 penderita katarak, namun dari hasil skrining hanya 48 yang lolos. Dari jumlah tersebut, ada dua pasien mengundurkan diri. Sehingga hanya 46 yang berhasil kita operasi,” kata dr. Erna Astuti, Direktur RSUD Anna Lasmana Banjarnegara.
Ia berharap, kegiatan ini mampu menurunkan jumlah penderita katarak dan membantu warga yang mengalami gangguan penglihatan.
“Kami harap kegiatan ini dapat berdampak pada turunnya jumlah penderita katarak dan meningkatkan kualitas hidup penerima manfaat, keluarga, serta masyarakat,” ujarnya.
Bupati Banjarnegara, dr Amalia Desiana, menyambut baik inisiatif ini. Ia menyatakan bahwa program ini, merupakan bagian nyata dari komitmen pemerintah menjawab kebutuhan masyarakat.
“Penurunan jumlah penderita katarak merupakan salah satu target pemerintah yang perlu dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak,” katanya.
Menurutnya, dengan operasi ini, para pasien bisa kembali menjalani aktivitas normal dan produktif.
“Harapannya, kegiatan ini berdampak pada kembali normalnya aktivitas tiap pasien, sehingga secara langsung maupun tidak langsung meningkatkan kualitas hidupnya,” tambahnya.
Dewan penasihat RSUD Anna Lasmana, KH Khayatul Makki (Gus Hayat), menilai program ini sangat bermanfaat dan perlu terus berlanjut.
“Tentunya kita berharap ini bisa terus berlanjut, terlebih ada banyak manfaat bagi masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Giarto, seorang pasien asal Pejawaran, mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa kembali melihat setelah dua tahun mengalami gangguan penglihatan.
“Kami sangat bersyukur dan berterimakasih, dengan penglihatan yang kembali normal, tentu membuat kami kembali bersemangat untuk bekerja demi keluarga,” katanya.