SERAYUNEWS – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Banyumas sejak Minggu (1/12/2024) menyebabkan banjir di Kecamatan Kemranjen.
Desa Grujugan dan Desa Sirau terdampak parah akibat meluapnya Kali Afur dan Kali Tipar. Pemkab Banyumas segera merespons, dengan mengirimkan bantuan dan menyiapkan tempat pengungsian bagi warga terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho menjelaskan, luapan air mulai terjadi sejak Kamis dan Jumat. emudian semakin meluas akibat hujan deras pada Minggu malam.
“Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di Kecamatan Kemranjen mengakibatkan meluapnya Kali Afur dan Kali Tipar. Sisa luapan air terkumpul di Desa Grujugan dan meluas ke Desa Sirau, setelah curah hujan lebat pada Minggu pukul 23.00 WIB,” ujarnya, Senin (2/12/2024).
Di Desa Grujugan, banjir merendam permukiman di RT 01 dan 02 RW 07 serta RT 01 dan RT 03 RW 08, dengan total 13 jiwa dari empat Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi. Sebanyak 44 jiwa dari 11 KK lainnya juga terdampak banjir di lokasi tersebut. Kondisi serupa terjadi di RT 01 RW 08 Grumbul Pacarmalang, Desa Sirau.
Ketinggian air di titik terendah Desa Grujugan mencapai 9,667 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sementara itu, Desa Sirau mencatat ketinggian banjir hingga 15 cm pada Minggu, dan air masih berpotensi naik karena hujan terus mengguyur wilayah tersebut.
BPBD Banyumas bersama pihak terkait telah menyalurkan bantuan sembako darurat kepada empat KK yang mengungsi di Desa Grujugan. Untuk antisipasi, perahu BPBD juga siaga di balai desa setempat.
“Kami memprediksi potensi banjir susulan karena faktor musim penghujan di bulan Desember, topografi cekungan di Desa Grujugan dan Sirau, serta terhambatnya aliran air,” tambah Budi.
Banjir yang terjadi diperkirakan bisa berlangsung lama jika curah hujan tinggi terus berlanjut. BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika kondisi memburuk.