SERAYUNEWS – Dalam Momen Khidmat Idul Adha 1444 H tahun ini, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Indonesia kini telah menyusun strategi guna bantu atasi stunting dengan memanfaatkan daging kurban.
Pemanfaatan tersebut berupa distribusi daging kurban olahan agar masyarakat dapat menikmati secara praktis dalam kemasan kaleng (daging kaleng).
Melalui metode tersebut, Baznas akan lebih efisien dalam menjangkau daerah 3T (terluar, terdepan, tertinggal) di Indonesia dan tentunya fokus utama daerah yang memiliki tingkat stunting tinggi.
Wakil Ketua Baznas, Mokhamad Mahdum, mengungkapkan bahwa Baznas akan menggunakan dua metode distribusi untuk daging kurban.
Pertama, daging segar akan didistribusikan di titik-titik terdekat dengan tempat pemotongan kurban.
Sementara itu, metode lainnya melibatkan pengolahan daging kurban sebelum dalam kemasan kaleng sehingga daging siap saji.
Masyarakat bisa langsung menyantapnya tanpa harus memasaknya terlebih dahulu.
Melansir beberapa jurnal gizi dan kesehatn, setiap 1 kaleng daging sapi berisi 134 (gram), punya banyak kandungan gizi antara lain:
Meskipun kurban dalam kemasan kaleng memberikan kemudahan dan kandungan gizi yang cukup baik, AKG (Angka Kecukupan Gizi) perlu diperhatikan, terutama bagi kebutuhan energi harian sebesar 2150 Kkal (kilokalori).
Sebaiknya, imbangi dengan komsumsi makanan sumber gizi lainya seperti sayur, buah dan beberapa sumber protein lain seperti tempe dan telur guna memenuhi kebutuhan gizi harian.***