Menurut keterangan Kabid Kebudayaan Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas Destianto, pihaknya turut berduka cita kepada tokoh dalang Indonesia itu.
“Beliau adalah tokoh besar pewayangan di Indonesia, mari kita doakan Ki Seno dan tetap meneruskan perjuangan beliau,” ujar dia saat berada di Gedung Kesenian Soetedja Purwokerto, Rabu (4/11).
Sementara itu menurut Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Asis Kusumandani, festival tersebut diikuti oleh anak-anak berusia 15 tahun, dengan tujuan utamanya untuk melestarikan budaya bangsa.
“Ini juga untuk membina dan melestarikan budaya seni pedalangan sekaligus meregenerasi para dalang di Indonesia,” ujar dia.
Festival dalang cilik digelar setiap tahunnya. Jika biasanya digelar di Museum Wayang Banyumas, tahun ini sedikit berbeda, yakni mereka menggelar di Gedung Soetedja.
“Awalnya di sana (museum, red), ada suatu hal sehingga pindah ke sini. Selain wayang kami rencananya juga akan mengadakan perlombaan Karawitan yang pesertanya itu anak-anak SMP dan SLTA,” katanya.
Salah satu dalang cilik, Arkanata Jaluningrat Putra Nugroho (13), mengaku sangat senang mengikuti festival itu. Dimana dalam festival kali ini ia membawakan cerita Dasamuka Gugur.
“Tokoh utamanya Rama Wijaya menang dan berhasil mengalahkan Dasamuka,” ujarnya.