SERAYUNEWS– Kala itu, 4 Desember 1996, dari Stadion Mohammed bin Zayed di Abu Dhabi, publik Asia dibuat kagum. Pasalnya di laga Kuwait vs Indonesia ada decak kagum di menit 20.
Tendangan salto Widodo C Putro membuat Indonesia yang dianggap sebelah mata, malah unggul 1-0. Tendangan salto itu akan selalu dikenang sebagai salah satu gol terindah dalam sejarah gelaran Piala Asia.
Nama Widodo pun makin melambung. Dia jadi langganan timnas Indonesia di masanya. Dan legenda itu, adalah lelaki asal Majenang, Cilacap. Widodo adalah salah satu dari banyak legenda yang lahir di Banyumas Raya.
Selain Widodo, banyak legenda lain yang muncul dari Banyumas Raya. Misalnya saja Sutiono, striker legendaris Persib Bandung. Sutiono adalah pencetak gol tunggal kemenangan Persib atas Petrokimia Putra di final Liga Indonesia musim 1994-1995.
Gol tunggal Sutiono membawa Persib juara Liga Indonesia yang pertama. Liga Indonesia yang merupakan peleburan antara Galatama dengan perserikatan.
Sutiono adalah lelaki asli Patikraja, Kabupaten Banyumas. Dia adalah lelaki Banyumas yang jadi legenda di Bandung bersama Persib.
Tak hanya sepak bola, ada juga legenda bulu tangkis dari Banyumas Raya. Di tahun 70-an sampai 80-an ada nama Christian Hadinata. Dialah pebulu tangkis ganda andalan Indonesia .
Lelaki kelahiran 1949 itu pernah jadi juara dunia, ikut membawa Indonesia juara Piala Thomas. Pernah juga juara Asia. Pernah juga juara All England.
Sayangnya, di masa jaya Christian Hadinata, cabang bulu tangkis belum resmi dipertandingkan di Olimpiade. Bulu tangkis baru resmi dipertandingkan di Olimpiade di 1992.
Mungkin jika bulu tangkis sudah dipertandingkan di Olimpiade pada dekade 70-an, Christian Hadinata mungkin akan menjadi salah satu penyabet emasnya.
Christian Hadinata adalah lelaki kelahiran Purwokerto. Dia menghabiskan masa sekolah di Purwokerto. Sampai kemudian dia melanglang buana sebagai pemain bulu tangkis dan jadi legenda.
Dari Sumpiuh Banyumas juga lahir legenda bulu tangkis Indonesia yakni Tontowi Ahmad. Dia adalah pebulu tangkis spesialis ganda campuran. Ada banyak prestasi yang dia raih.
Tentu saja yang paling fenomenal adalah emas cabang bulu tangkis ganda campuran pada Olimpiade 2016 di Rio De Janeiro. Kala itu, Tontowi berpasangan dengan Liliyana Natsir. Kini, Tontowi sudah gantung raket alias pensiun.