Husein menjelaskan kenapa kamar untuk perawatan pasien Covid-19 bisa habis. Husein mengatakan, ternyata ada pasien yang 20 hari dan ternyata sudah sembuh meski tesnya masih positif tidak pulang-pulang.
“Mereka takut. Padahal aturan dari Kementerian Kesehatan, kalau sudah sehat 13 hari ke atas, tes masih positif boleh pulang,” kata Bupati Banyumas, Sabtu (21/11).
Mendapati tersebut, Husein tidak serta merta menyuruh seluruh pasien pulang. Sehingga setelah adanya rapat mereka memutuskan untuk menyiapkan tempat karantina massal di Pondok Slamet, Wisma Tentara, serta hotel.
“Jumlahnya yang keluar ada 60 orang, kemudian ada 50 orang lagi, jadi seluruhnya ada 110 kamar yang kosong, kita aman sekarang. Meski dikarantina mereka nanti akan kita tes lagi,” ujarnya.
Kemudian, Bupati juga menyoroti, masyarakat pasien yang boleh dirawat sekarang yakni orang yang memiliki gejala sedang dan berat. Kemudian yang memiliki gejala ringan untuk dilakukan karantina.
“Jadi tidak harus semua orang masuk ke rumah sakit. Kemudian ada lagi, orang yang meninggal itu karena rata-rata datangnya telat, datangnya itu sudah 70-80 persen (kondisi tubuh, red),” kata dia.
Fenomena tersebut terjadi, lantaran masyarakat di Kabupaten Banyumas masih malu, dimana mereka merasa ketika datang ke Puskesmas dan dinyatkan Covid-19 akan menjadikan seperti hal buruk di mata orang lain.
“Jangan takut dan jangan terlambat, jangan malu kalau punya penyakit Covid-19, karena semua itu bisa diselamatkan yang tidak bisa diselamatkan itu yang sudah terlambat,” ujarnya.
Dorongan yang dilakukan Husein bukan tanpa alasan, pasalnya sampai tanggal 20 November 2020 saja, orang yang terpapar Covid-19 bisa mencapai 430 orang. Hal itu karena banyak orang yang menganggap remeh serta malu menghadapi kenyataan.
“Bisa saja akhir November 500 orang lebih, bulan berikutnya bisa sampai 700 lebih. Makanya harus ada vaksin, kalau masyarakat punya gejala, ciri-ciri yang jelas, seperti kehilangan indra penciuman dan nafsu makan, segera ke rumah sakit, tidak usah malu, daripada didiamkan justru nanti bisa terlambat,” kata dia.