Banjarnegara, serayunews.com
Memasuki tahun ajaran baru, sejumlah santri baru mulai masuk pesantren, namun adanya wabah Covid 19 membuat pihak pesantren harus ekstra hati-hati agar wabah tersebut tidak menyebar di lingkungan pesantren.
Pengasuh Pondok Pesantren Tanbihul Ghofiliin Banjarnegara KH Muhammad Hamzah Chasan mengatakan, seluruh santri yg masuk wajib menjalani rapid tes antigen di lokasi, sehingga santri yang masuk asrama sudah benar-benar bebas dari Covid 19.
“Untuk yang reaktif, pesantren juga menyediakan tempat karantina khusus dengan pengawasan dari tim medis Poskestren, mereka baru bisa masuk asrama setelah benar-benar sehat dan bebas Covid 19,” katanya.
Selain itu, barang bawaan santri juga tidak lepas dari pemeriksaan dan disemprot disinfektan, termasuk pengantar atau wali santri hanya bisa sampai area parkir.
“Hal ini kami lakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh santri, termasuk orangtua juga tenang, sebab santri yang ada di pesantren tetap dalam pembatasan dan tidak melakukan interaksi dengan pihak luar,” ujarnya.
Dikatakannya, dalam pemeriksaan antigen terhadap santri baru sejak kedatangan santri pada Kamis dan Jumat (25/6/2021) terdapat 18 santri yang reaktif, namun saat ini kondisinya sudah membaik dan mendapat pengawasan tim medis. Semua santri yang reaktif tidak mengalami gejala dan tetap dalam pantauan tim kesehatan pesantren, termasuk dokter khusus yang di Poskestren.
“Kita juga sudah membagi kedatangan santri setiap wilayah, sehingga kedatangannya terjadwal, hal ini untuk menghindari kerumunan saat kedatangan santri,” katanya.
Tidak hanya itu, dalam lingkungan pesantren juga sudah disediakan berbagai fasilitas untuk pencegahan Covid 19, termasuk kewajiban melakukan cuci tangan dan menggunakan masker hingga adanya pembatasan saat melakukan kegiatan di pesantren.