Bukateja, serayunews.com
Ida Fauzian menyampaikan bahwa peluang sangat bagus. Diyakini sangat bisa untuk berkembang dan semakin digandrungi. Hal itu didasarkan pada kecenderungan masyarakat yang mulai sadar lingkungan.
“Peluangnya, sekarang lagi banyak diminati, ini juga ramah lingkungan, semua dari alam,” kata Ida, Senin sore.
Sesuai namanya, batik ecoprint merupakan batik cetak. Motif yang digunakan merupakan dedaunan. Pewarna yang digunakan juga pewarna alami. Sehingga sangat ramah lingkungan termasuk limbahnya.
Di Kabupaten Purbalingga, setidaknya ada 36 kelompok yang memproduksi batik ecoprint saat ini. Jika konsisten berkarya, dann terus berkembang, maka bukan hal mustahil akan menjadi pusat ecoprint.
“Saat ini orang kecenderungan menjaga lingkungan, jadi ini bisa menjadi pilihan. Kita dorong agar nanti Purbalingga jadi ppusat ecoprint, jika setiap kecamatan memproduksi, bisa jadi itu,” ujarnya.
Kelompok perajin batik ecoprint ini merupakan salah satu kelompok yang sempat mendapatkan bantuan dari kementrian. Dirinya senang karena program pemerintah dapat dirasakan manfaatnya.
“Nanti akan kita fasilitasi untuk pelatihan pemasaran, karena saat ini penting untuk digital marketing, nanti kita berikan pelatihan di BLK kementrian,” kata dia.