SERAYUNEWS – Seorang balita berusia 17 bulan, selamat dari maut pada peristiwa longsor di Grumbul Jumbul RT 5 RW 1, Desa Klinting, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas, Senin (04/12/2023).
Padahal, bangunan rumah yang mereka tempati terseret sekitar 100 meter dari lokasi awal.
Balita bernama Han, selamat dalam pelukan sang ibu, Darul Hikmah (27). Ayah Han, bernama Mukmin Prihatin, dan Kakek-Neneknya, bernama Natam (53) dan Turah (56) juga selamat. Satu anggota keluarga mereka yang meninggal, yakni Khomarudin (21), pamannya Han.
“Rumah itu berpenghuni 6 orang, selamat 5 orang, meninggal 1 orang. Yang menyelamatkan diri 3 orang karena saat longsor berhasil lari. Tapi ada 3 penghuni terjebak,” kata Satam, tetangga korban, Senin siang.
Menurut kesaksian Satam, peristiwa tanah longsor itu terjadi sekitar pukul 03.30 wib. Sebelum hancur lebur karena terjangan material longsor, bangunan rumah korban awalnya tidak ambruk. Dalam kondisi kokoh berdiri, bangunan itu terseret sekitar 100 meter.
“Sekitar pukul 4 pagi, warga sudah keluar dan menemukan korban yang selamat ada di bawah pohon. Ayah korban memeluk anaknya yang meninggal, sedangkan Han di peluk ibunya,” katanya.
Anggota keluarga yang meninggal, saat itu tidur di kamarnya sendiri. Sedangkan pintu kamar, dalam kondisi terkunci. Sehingga sangat telat tersadar untuk berusaha menyelamatkan diri.
“Cerita dari keluarganya, korban meninggal itu tidur di kamar dan pintu terkunci,” ujarnya.
Jika melihat kondisi tubuhnya, korban meninggal bukan karena tertimbun material longsor. Namun, dia tertimpa benda keras.
“Tidak tertimbun, tapi kemungkinan tertimpa saka cor, atau benda keras lainnya,” ujarnya.
Satam mengatakan, peristiwa longsor itu tidak ada tanda-tanda sebelumnya. Tanah bergerak ke bawah begitu cepat. Saat itu kondisi cuaca masih hujan. “Kejadiannya sangat cepat, gerimis dan mati lampu,” ujarnya.
Rumah Natam hancur lebur, bahkan seluruh barang-barang yang dia miliki juga lenyap. Termasuk tiga sepeda motor keluarganya, juga tertimbun tanah.
“Itu di situ ada tiga motor, keliatan sedikit itu,” kata Satam sembari menunjuk titik sepeda motor tertimbun.
Beberapa hari sebelumnya, di wilayah tersebut turun hujan dengan intensitas tinggi. Namun, tidak ada bagian tanah yang merekah atau terlihat bergerak. Sehingga tidak ada kecurigaan warga akan seperti ini.
“Ini juga sepertinya longsor yang paling parah yang pernah ada,” katanya.
Peristiwa tanah longsor juga membuat jalan Kabupaten Klinting – Somagede, tertutup total. Jaringan listrik pun terputus karena adanya tiang yang roboh.
Warga lainnya, Wawan menyampaikan, dia kaget mendengar suara gemuruh. Dia bersama warga lainnya, langsung mengecek ke sumber suara. Kemudian melihat tanah longsor, sudah menutupi badan jalan kabupaten.
“Awalnya itu terdengar suara gemuruh cukup besar saat longsor,” katanya.
Kepala BPBD Banyumas, Budi Nugroho menjelaskan korban yang selamat, sudah di bawa ke rumah sakit. Mereka mengalami luka, di beberapa bagian tubuh.
“Luka tadi ada yang tangannya patah. Lalu punggungnya juga juga cidera. Terus ada yang trauma secara psikologi, karena ada anak kecilnya,” kata dia.