Advertisement
Advertisement
Purbalingga, serayunews.com
Proses melahirkan yang sungguh dramatis dialami oleh Sartini (35), warga RT 18 RW 5 Dukuh Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja, Purbalingga. Bagaimana tidak, dia melahirkan bukan di tempat dan kondisi yang lazim. Dia melahirkan bayinya di hutan yang memiliki ketinggian sekitar 2510 mdpl, tepatnya di kawasan Pos 3 jalur Pendakian Gunung Slamet.
Saat melahirkan, Sartini hanya dibantu oleh rekan pedagang yang juga membuka lapak di kawasan Pos 3 itu. Jangan membayangkan ada peralatan yang memadai, bahkan saat itu pun di sana sedang kondisi gerimis.
Beruntung, reaksi cepat dilakukan oleh pengelola basecamp pendakian Gunung Slamet via Bambangan. Begitu mendapatkan informasi, kemudian diteruskan ke ranger dan tim SAR. Tak berselang lama, tim gabungan tiba di lokasi dan mengevakuasi ibu dan bayi.
Baca juga: [insert page=’dramatis-melahirkan-di-jalur-pendakian-gunung-slamet-warga-bambangan-purbalingga-dievakuasi-secara-estafet’ display=’link’ inline]
Penanganan oleh tim medis baru dilakukan, ketika ibu dan bayi sampai di sekitar Pos 1 jalur pendakian. Kondisi ibu dan bayi saat itu, sehat dan selamat. Saat ini, bayi mungil itu telah memiliki nama. Sesuai lokasi dan filosofinya, nama Slamet Adryan disematkan padanya.
“Sudah (dikasih nama, red),” kata Nadin Fajar, anak pertama Sartini, kepala Serayunews.com, Kamis (02/02/2023).
Setelah melewati adegan dramatis nan menegangkan itu, kondisi Ibu dan anak, sehat sampai saat ini. Begitu penanganan oleh tim medis dari Puskesmas Karangreja, ibu dan anak itu langsung kembali ke rumah. “Kondisi ibu dan bayi, Alhamdulillah sehat,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Tim SAR Gabungan melakukan evakuasi terhadap seorang perempuan bernama Sartini (35), warga RT 18 RW 5 Dukuh Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja, Purbalingga yang melahirkan di jalur pendakian Gunung Slamet. Sebelumnya perempuan tersebut, sedang berdagang di pos 3 jalur pendakian.