Purbalingga, serayunews.com
“Peserta Bazar UMKM dari kalangan santri dan ponpes. Ini menunjukkan bahwa santri juga berperan dalam pemberdayaan ekonomi, terutama sektor UMKM,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) di sela-sela meninjau sejumlah stan dalam Bazar UMKM Santri tersebut.
Bupati Tiwi memberikan apresiasi kepada kalangan santri yang juga fokus pada pemberdayaan UMKM tersebut. Menurutnya pasca pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi serta pemberdayaan UMKM merupakan prioritas.
“Dengan adanya bazar UMKM ini harapannya produk kalangan santri dan ponpes bisa terkenal dan dikembangkan untuk menjadi produk andalan,” ungkapnya.
Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Pemkab Purbalingga Adi Purwanto dalam kesempatan terpisah mengatakan terdapat 30 stan di bazar itu. Masing-masing terdiri dari 8 stan Fatayat, 8 stan Aisyah, 8 Ponpes, GP Ansor, Lazizmu, dan 4 stan Pelayanan On the Spot Service.
“Produk di bazar tersebut antara lain kerajinan, pakaian, makanan dan minuman ringan, produk herbal, dan sejumlah produk kekinian lainnya,” terangnya.
Sejumlah peserta Bazar mengatakan bangga bisa ikut memamerkan produk kreasi santri dan ponpes. Selain belajar tentang agama santri juga mendapatkan pelatihan tentang pembuatan sejumlah kerajinan dan produk UMKM lainnya.
“Kami senang ternyata produk dari santri bisa kami pamerkan ke masyarakat. Bahkan masyarakat yang membeli sejumlah produk di bazar ini,” kata Azizah, salah satu penjaga stand Bazar UMKM Santri.