SERAYUNEWS-Salah satu tantangan mendidik anak di era digital saat ini adalah kecanggihan ponsel pintar (smartphone) yang mudah diakses oleh anak-anak. Tidak sedikit orang tua yang kesulitan menangani buah hati yang telanjur candu memainkan gawai tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Badan Dakwah Islam (BDI) RU IV Cilacap, Agus Rahmat Jamal saat membuka Lomba Anak dalam rangkaian Semarak Ramadan 1446 H di Masjid Baiturrahmah, Donan, Minggu (9/3/2025). “BDI juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut membentuk generasi emas melalui pendidikan Islami sesuai tuntunan,” katanya.
Agus tidak memungkiri kemudahan anak-anak mengakses ponsel pintar sebagai fenomena saat ini, di sisi lain turut membentuk kultur baru yang berdampak pada tumbuh kembang mereka.
“Apalagi di momentum Ramadan ini, anak-anak jika tidak dialihkan dengan kegiatan positif, banyak waktu habis di depan layar ponsel,” ungkapnya.
Maka dari itu pihaknya merancang kegiatan ini melalui beragam lomba Islami yang merangsang anak untuk berkompetisi dalam kebaikan dan keberkahan di bulan Ramadan. “Setidaknya untuk hari ini selama lebih dari 5 jam anak-anak teralihkan dari gawai mereka,” imbuh Agus.
Adapun jenis lomba pada event ini antara lain Mewarnai (putra & putri), Kaligrafi (putra & putri), Wudu (putra & putri), Sholat (putra & putri), Membaca Alquran Tajwid (putra & putri), Azan (putra) dan Hafalan Juz Amma (putri).
Perlombaan dimulai pukul 09.00 WIB. Usai dibuka secara resmi, peserta segera memasuki ruang-ruang lomba yang terbagi di beberapa area di kompleks masjid maupun madrasah diniyah Baiturrahmah.
Lomba ditutup dengan pembagian hadiah berupa tropi dan uang pembinaan. Pada setiap kategori lomba, juri mengambil tiga terbaik di antaranya.
Bagi Agus, keikutsertaan anak-anak pada kompetisi yang positif akan membentuk karakter unggul, percaya diri dan tidak ada kesulitan beradaptasi. “Lomba-lomba seperti ini sangat penting, dampak positifnya akan sangat terasa ketika mereka dewasa nanti. Mereka akan memiliki kecakapan menghadapi tantangan hidup yang semakin dinamis,” tuturnya.
Untuk itu, kata Agus pihaknya merencanakan kegiatan seperti ini akan digelar secara rutin dan berkelanjutan. “Pada akhirnya kegiatan ini akan membentuk ekosistem komunitas yang positif dan berkontribusi pembangunan mental anak-anak kita,” tuturnya.