Purwokerto, serayunews.com
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, dr Arif Sugiono mengatakan, dari hasil penelusuran, belum menemukan adanya peningkatan kasus flu singapura secara signifikan.
“Kami belum mendapatkan laporan, jadi flu singapura ini seperti cacar tetapi berbeda. Bahasa Indonesianya virus kaki tangan dan mulut yang menyerang tiga bagian tubuh,” kata dia kepada serayunews.com, Kamis (2/6/2022).
dr Arif menambahkan, ciri-ciri orang yang terjangkit virus flu singapura ini muncul kemerah-merahan di tangan dan kaki, kemudian mulut menjadi sariawan.
“Sebenarnya tidak terlalu berbahaya dan bisa sembuh sendiri. Tetapi memang dampaknya ke anak-anak berbeda-beda. Virus ini lebih banyak menyerang ke anak-anak usia di bawah lima tahun,” katanya.
Jika anak terserang virus tersebut, biasanya akan demam, kemudian kurang napsu makan, hingga muncul keluhan lainnya. “Tetapi memang fatalitasnya itu rendah, bahkan jarang sekali sampai ada yang dirawat inap di rumah sakit,” ujarnya.
Faktor yang mempengaruhi anak mudah terserang virus tersebut, yakni faktor lingkungan. Cuaca juga cukup mempengaruhi, karena virus tersebut menyebar melalui udara, air, serta kontak fisik.
“Tetapi itu tergantung daya tahan tubuh masing-masing, kalau daya tahan tubuhnya bagus tidak mudah tertular,” ujar dia.
Antisipasi yang dapat dilakukan yakni melakukan pola hidup sehat, seperti selalu mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.
“Menggunakan masker, meskipun Pak Presiden sudah memberikan kelonggaran terkait penggunaan masker karena Covid-19, tentunya ini juga untuk antisipasi virus lainnya,” kata dia.