SERAYUNEWS – Kawasan Kebondalem kembali dilirik investor besar! Kali ini giliran BYD, produsen mobil listrik raksasa asal Tiongkok, berencana menjadikan eks-Ruko Metro sebagai showroom mobil listrik pertamanya di Banyumas.
Sekretaris Daerah Banyumas, Agus Nur Hadie, membenarkan adanya pendekatan awal antara Pemkab dan pihak BYD.
“Memang betul ada pendekatan dengan BYD, tapi ini masih sebatas wacana. Prosesnya belum final, kita selesaikan dulu hal-hal yang perlu dibereskan,” kata Agus saat ditemui di Sumbang, Rabu (28/5/2025).
Senada, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono juga mengonfirmasi rencana tersebut. Namun ia menegaskan bahwa ini masih sebatas keinginan pribadi dan belum masuk tahap eksekusi.
“Saya memang sedang lobi BYD. Tapi ini baru sebatas keinginan, nanti akan ada FGD dengan masyarakat dulu. Saya ingin tahu aspirasi mereka,” ujarnya.
Tak hanya BYD, beberapa nama besar seperti Lippo Group, Nusantara Group, dan Salim Group (Semen Bima) juga telah diajak melihat potensi kawasan Kebondalem.
Ini sejalan dengan visi Bupati Sadewo yang ingin menjadikan area itu sebagai pusat ekonomi dan gaya hidup baru di Kota Purwokerto.
Sebelumnya, Pemkab Banyumas telah merancang wacana menjadikan Kebondalem sebagai kawasan kuliner dan hiburan. Beberapa fasilitas yang sedang digodok antara lain:
Namun Bupati memilih untuk tidak memerintahkan Dinas PU membuat desain revitalisasi. Sebaliknya, ia membuka kesempatan kepada investor untuk ikut serta dalam “beauty contest desain”.
“Saya pengennya desain dari investor. Nanti kita pilih yang paling menguntungkan Pemda. Tapi 50 pedagang eksisting harus tetap kita akomodasi,” tegas Sadewo.
Bupati Sadewo juga menyampaikan gagasannya untuk mengubah pola pemanfaatan aset daerah, dari sewa menjadi penyertaan modal.
Skemanya, jika total investasi proyek Rp 100 miliar dan nilai tanah milik Pemda Rp 30 miliar, maka Pemda otomatis mendapatkan hak 30% dari keuntungan usaha.
Sebagai cadangan, Pemkab juga telah menyiapkan skema lewat BUMD Banyumas Investama Jaya (BIJ). Jika skema penyertaan aset tidak memungkinkan, BIJ akan mendapat goodwill sebesar 10% dari proyek kerja sama.
Dengan berbagai opsi dan keterlibatan investor, Pemkab Banyumas optimis kawasan Kebondalem yang sempat mati suri bisa kembali hidup. Harapannya, proyek-proyek strategis ini mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan membuka lapangan kerja baru.
“Apa pun skemanya nanti, yang penting kawasan ini bisa hidup kembali dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat,” pungkas Sadewo.