SERAYUNEWS – Umat Islam telah memasuki bulan kedelapan dalam kalender Hijriah, yakni bulan Syaban. Dengan begitu semakin dekat dengan bulan suci Ramadhan.
Salah satu amalan yang bisa dikerjakan adalah membaca doa bulan Syaban, berzikir serta mengerjakan amalan lainnya. Dengan memperbanyak doa dan dzikir kepada Allah SWT akan dijauhkan dari siksa api neraka, mendapat perlindungan, serta keberkahan.
1 Syaban 2024 jatuh pada hari Minggu, 11 Februari 2024. Pertengahan Syaban yang disebut Nisfu Syaban (15 Syaban) jatuh pada Minggu, 25 Februari 2024.
Dengan begitu masih ada kesempatan untuk memanjatkan doa-doa dan melakukan amalan baik di bulan Syaban. SerayuNews.com telah menghimpun bacaan doa berikut ini:
Membaca doa Syaban merupakan amalan sunnah. Bagi seorang muslim yang mau mengamalkan doa tersebut, berikut bacaan doanya:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
“Allahumma baarik lanaa fii rajab wa sya’ban wa ballighna ramadhana.”
Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.”
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥
“Allâhu lâ ilâha illâ huw, al-ḫayyul-qayyûm, lâ ta’khudzuhû sinatuw wa lâ na’ûm, lahû mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardl, man dzalladzî yasyfa’u ‘indahû illâ bi’idznih, ya’lamu mâ baina aidîhim wa mâ khalfahum, wa lâ yuḫîthûna bisyai’im min ‘ilmihî illâ bimâ syâ’, wasi’a kursiyyuhus-samâwâti wal-ardl, wa lâ ya’ûduhû ḫifdhuhumâ, wa huwal-‘aliyyul-‘adhîm.”
Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya.
Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.”
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَࣖ ٥
“Qul a’ûdzu birabbil-falaq. Min syarri mâ khalaq. Wa min syarri ghâsiqin idzâ waqab. Wa min syarrin-naffâtsâti fil-‘uqad. Wa min syarri ḫâsidin idzâ ḫasad.”
Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), ‘Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”
***