SERAYUNEWS– Bencana lahar dingin Gunung Semeru menyebabkan lima jembatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami kerusakan. Untuk mempercepat penanganan, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menilai perlunya sinergitas yang baik antara pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyampaikan itu saat menggelar Rapat Koordinasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Menurutnya, pemerintah harus berbagi tugas mempercepat penanganan infrastruktur vital yang rusak akibat bencana lahar dingin Semeru.
Dijelaskan Cak Thoriq, sapaan akrab Bupati Lumajang, pasca terjadinya bencana, Pemerintah Kabupaten Lumajang bergerak cepat melakukan asesmen dampak, termasuk penanganan keselamatan jiwa. Dia menyampaikan bahwa kebutuhan dasar para pengungsi di beberapa titik telah terpenuhi.
“Dari semua penanganan ini kami Pemerintah Kabupaten Lumajang tidak bisa menuntaskan secara keseluruhan. Kami perlu intervensi BNPB dari penanganan beberapa rekontruksi di Lumajang pasca bencana longsor dan lahar dingin,” ungkapnya dikutip serayunews.com dari laman Pemkab Lumajang, Minggu (9/7/2023).
Bupati Lumajang memaparkan, lima jembatan yang rusak akibat bencana lahar dingin Semeru, antara lain :
1. Jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Tumpeng.
2. Jembatan Kaliregoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun Kebondeli Selatan.
3. Jembatan Penghubung Lumajang-Malang.
4. Jembatan Limpas Penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter.
5. Jembatan Kalibiru Penghubung Desa Sidomulyo dengan Desa Pronojiwo.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono mengatakan, untuk mempercepat penanganan perlu sinergitas yang baik antara pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten. “Fokus kita adalah menyelesaikan infrastruktur, penanganan keselamatan manusianya sudah tertangani,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini tinggal pembagian peran baik Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten Lumajang berbuat apa untuk menyelesaikan infrastrukur yang perlu ditangani dengan cepat.
Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan mengapresiasi langkah cepat dan tepat yang dilakukan Pemkab Lumajang bersama Pemprov Jawa Timur dalam penanganan tanggap darurat bencana longsor dan lahar dingin.
“Penanganan darurat sudah dilakukan dengan baik dan benar, meminimalisir dampak korban, yang terdampak tidak bertambah menderita artinya terkait dengan penanganan pengungsi sudah tertangani dengan baik,” ujarnya.
Fajar Setyawan menyampaikan, infrastruktur vital yang rusak akibat bencana tersebut akan segera ditangani. Seperti halnya Jembatan Penghubung Lumajang-Malang yang terputus material lahar dingin. Akan segera dibangun secara permanen dalam waktu dekat.
“Jembatan bailey tidak jadi segera mulai dilakukan pembangunan jembatan permanen yang membutuhkan waktu sekitar empat bulan,” ujarnya.