CILACAP,SERAYUNEWS.COM-Pernakah anda mendengar atau mengetahui ada saudara, teman, rekan kerja, tetangga atau sahabat yang kehilangan barang berharga saat berpergian menggunakan kereta? Atau mereka yang membawa tas berisi laptopnya tiba tiba tertukar dengan tumpukan buku saat naik kereta api? Kasus tersebut terungkap di Stasiun Purwokerto pada Kamis (24/8/2017) pagi. Guna melancarkan aksinya mencuri, seorang pria paruh baya ini mengandalkan satu paket jimat. Benda berupa sisik penyu, bunga kantil dan mata uang kuno itu dipercaya pelaku bisa membuat para penumpang tertidur pulas. Namun, keampuhan benda keramat itu ternyata tidak terbukti saat dia beraksi di kereta. Buktinya, Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) berhasil meringkus pelaku yang beraksi di KA Purwojaya relasi Gambir-Purwokerto-Cilacap.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko mengungkapkan, penangkapan pelaku bermula dari kecurigaan dua personel Polsuska yaitu Dika Rimba dan Gus Gigih. Saat kereta melaju, keduanya curiga dengan gerak gerik pelaku yang beberapa kali berlalu lalang di gerbong kereta Eksekutif 3 KA Purwojaya.
“Pelaku yang pura-pura baru keluar dari toilet segera berjalan kembali ke tempat duduknya di nomor 7B,” jelasnya, saat dihubungi serayunews.com Kamis (24/8/2017).
Kecurigaan dua Polsuska itu terbukti. Saat berjalan, pelaku ternyata mengambil tas yang berada di rak barang atas tempat duduk. Polsuska dan Kondektur langsung meringkus pelaku karena mengetahui tas tersebut bukan milik penumpang lain. Petugas kemudian menurunkan dan mengamankan pelaku di Stasiun Purwokerto.
“Pelaku diketahui bernama Sugeng Subagyo (61), warga Bojong Rangkong, Jakarta Timur. Dia mengakui perbuatannya,” ungkapnya.
Pada pemeriksaan di Stasiun Purwokerto, kata dia, ditemukan barang bukti berupa tiga buku ukuran folio. Petugas juga menemukan kartu tanda penduduk (KTP) atas nama Tjandra Washita yang diduga palsu karena foto pada KTP tersebut merupakan wajah pelaku. Satu lembar surat izin mengemudi (SIM) bukan atas nama pelaku, dua obeng, 10 “Micro SD” yang diduga dari telepon pintar curian karena isinya berbeda-beda. Selain itu, ditemukan juga satu buah `power bank`, satu unit telepon pintar merek Xiaomi, dan dua buah `buff` atau penutup wajah.
“Buku dari kertas folio itu biasa digunakan pelaku untuk dimasukkan ke dalam tas korban sebagai pengganti laptop yang dia curi. Dari barang bukti yang ada, diduga pelaku spesialis pencurian di Kereta Api,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, pelaku akan segera diserahkan ke polisi untuk proses hukum lebih lanjut. Rekaman kamera pengintai yang terpasang di KA Purwojaya juga akan diserahkan kepada polisi sebagai data pendukung. Barang bukti lainya yang dibawa pelaku yaitu jimat yang berisi sisik penyu, bunga kantil, dan mata uang kuno.
“Jimat itu diyakini pelaku sebagai pengasihan dan biar tidak diketahui kalau mencuri. Jadi indikasinya pecobaan tindakan pencurian yang telah digagalkan dan pemalsuan identitas,” ujarnya.