Cilacap, serayunews.com
Berawal dari hobinya mengoleksi pakaian thrifting, pemilik Nyala secondhand Lucio Habib mencoba peruntungan baru dengan menjual berbagai koleksinya itu. Ternyata peminatnya cukup banyak, diawali dengan teman kuliahnya semasa di Jogja dulu. Hingga akhirnya kini pelanggannya berasal dari berbagai kota.
“Waktu kuliah kan dulu uangnya tipis, tapi pengennya pakai baju bermerek. Jadi ya beli thriftingan, sampai akhirnya saya ada 90 psc dan dijual kembali, itulah awal mula berjualan thriftin,” kata Lucio Habib kepada serayunews.com, Kamis (29/7/2022).
Habib mengatakan, di tempatnya menyediakan berbagai pakaian thrifting, seperti kaus, kemeja, celana panjang maupun pendek, jaket, hoodie, hingga topi. Semuanya dengan harga yang kompeten. Untuk kaus misalnya dibanderol minimal 30 ribu rupiah, begitu pula dengan item lainnya.
“Sebetulnya di iklim thrifting ini ada dua kategori, yang pertama itu pakaian standar, harganya ya biasanya normal. Serta ada juga item rare, misalnya kaus original tim sepakbola, musik, karater ataupun film. Itu harganya minim 1 juta rupiah,” tuturnya.
Ia menjelaskan, dalam menyiasati harga, dirinya selalu memantau pergerakan harga pasar yang terjadi. Sehingga setiap pakaian yang ia jual tidak akan jauh beda dari harga pasaran. Karena baginya, yang terpenting adalah memuaskan para pelanggan dalam membeli pakaian.
“Sesuai dengan prinsip thrifting, membeli barang bagus tapi dengan harga miring. Itu yang kami tekankan. Untuk anda yang berminat silakan mengunjungi store kami di Instagram @Nyala_secondhand, karena penjualan kami melalui live IG. Dipilih-pilih dulu juga tidak apa-apa,” jelasnya.
Selain melalui Instagram, Nyala secondhand juga mengadakan even thrifting secara berkala, yang dilaksanakan di lapangan ex batalyon Cilacap. Jadi untuk Anda yang tertarik, langsung saja follow Instagram @Nyala_secondhand.