SERAYUNEWS – Aksi #SaveRelawanBanjarnegara yang muncul sebagai bentuk protes para relawan terhadap unggahan media sosial seorang warga Desa Ratamba, masih berlanjut. Akibat aksi ini, penanganan korban bencana di desa tersebut menjadi terhambat.
Tuntutan para relawan terhadap pemilik akun yang menjadi pemicu aksi ini sebenarnya cukup sederhana, yakni meminta maaf secara terbuka dan mencabut laporannya ke pihak kepolisian.
Namun, hingga kini permasalahan tersebut belum terselesaikan, membuat para relawan enggan kembali membantu di lokasi bencana.
Menyadari dampak besar dari aksi mogok relawan, Kepala Desa Ratamba, Juniawan, bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda mendatangi BPBD Banjarnegara.
Mereka meminta agar relawan mau kembali membantu warga terdampak bencana di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran.
“Atas nama pribadi dan pemerintah desa, saya meminta maaf atas tindakan warga kami yang sempat membuat para relawan sakit hati. Kami sangat membutuhkan kehadiran relawan karena tanpa mereka, kami kesulitan menangani dampak bencana, terutama dalam pembongkaran rumah dan distribusi logistik,” ujar Juniawan.
Meski demikian, ia memahami perasaan para relawan yang masih enggan kembali membantu. Untuk itu, pihaknya terus berupaya agar permasalahan ini segera selesai demi kepentingan warga yang terdampak bencana.
Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Banjarnegara, Tursiman, menegaskan bahwa secara institusi, BPBD akan tetap menurunkan timnya ke lokasi bencana. Namun, mereka tidak memiliki kewenangan untuk memaksa para relawan ikut serta dalam penanganan korban.
“Kami tidak bisa memaksa relawan. BPBD akan berusaha semaksimal mungkin membantu masyarakat terdampak. Namun, kami juga merasakan betul peran besar relawan dalam penanganan bencana. Aksi ini jelas menghambat proses pemulihan di Banjarnegara,” ujarnya.
Meskipun demikian, sesuai permintaan Kepala Desa Ratamba serta tokoh masyarakat, BPBD tetap akan memberikan pendampingan kepada warga terdampak bencana.
“Sebagai institusi pemerintah, kami akan terus hadir untuk membantu masyarakat, khususnya dalam penanganan korban dan pembuatan hunian tetap (huntap). Kami juga menghormati keputusan para relawan dan berharap masalah ini bisa segera diselesaikan,” pungkasnya.