SERAYUNEWS– Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) dalam tiga hari ini bakal melakukan penilaian awal, peningkatan status Geopark Dieng menjadi Geopark Nasional. Peningkatan tingkat ini sudah berproses dan menjadi komitmen bersama antar Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara sejak 2015 lalu.
General Manager Geopark Dieng, Sri Utami dalam keterangannya menjelaskan, selama tiga hari ini, akan ada Tim KNGI yang akan melakukan penilaian awal (pre assesment). Hal ini sebelum dilakukan proses verifikasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Januari 2024 mendatang.
“Penilaian ini merupakan tindak lanjut dari usulan Gubernur Jawa Tengah untuk menaikkan tingkat, yang semula Geopark Dieng menjadi Geopark Nasional. Ini sudah berproses melalui komitmen bersama antar Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara sejak 2015 lalu,” ungkap Sri Utami, dikutip Jumat (13/10/2023).
Kemudian, lanjut dia, hasil assesment itu akan ditindak lanjuti oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) sebelum akhirnya Geopark Dieng ditetapkan sebagai kawasan Geopark Nasional.
Menurutnya, kemajuan Geopark Dieng menjadi Geopark Nasional sudah semakin dekat. Berbagai upaya yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Wonosobo maupun Banjarnegara, sampai tim penilai turun ke lokasi, adalah bukti konkrit kemajuan tersebut.
Sementara itu, Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar menyebutkan, pengembangan Geopark Dieng menjadi Geopark Nasional sangatlah strategis. Hal itu sebagai salah satu solusi dalam meningkatkan taraf perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Tentunya dengan tetap mengindahkan kelestarian lingkungan hidup dan tidak meninggalkan kearifan lokal yang ada. Hal itu disampaikan Wabup Albar saat menyambut rombongan Tim Penilaian Awal Geopark Nasional Dieng di Aboretum Taman Rekreasi Kalianget, Rabu (11/10/2023) lalu.
Penilaian ini merupakan sebuah standarisasi dalam mempersiapkan kematangan Dieng sebagai Geopark Nasional. Dimana berbagai kegiatan telah menyertai prosesnya, mulai dari digelarnya berbagai seminar yang melibatkan pemangku wilayah, pemangku kebijakan, dan stakeholders lainnya.