SERAYUNEWS- Sempat menjadi bagian dari skuat Timnas Garuda U-23, Ilham Rio Fahmi terus membidik untuk bisa masuk skuat senior garuda. Tidak hanya tampil apik saat bermain bersama klub, Rio Juga memanfaatkan waktu libur dengan berlatih secara mandiri.
Bek Persija Jakarta kelahiran Banjarnegara ini, memang sering mendapatkan kepercayaan dari pelatih Shin Tae-yong maupun Indra Syafri di timnas U-20 dan U-23. Terakhir Rio ikut menjadi skuat garuda saat berlaga di Piala Asia U-23.
Ilham Rio Fahmi yang lahir pada 6 Oktober 2001 ini, sudah tidak bisa lagi masuk dalam skuat timnas kelompok umur. Untuk itu dia terus berjuang dan berlatih keras, agar bisa masuk skuat timnas garuda senior.
“Persaingan di timnas senior memang berat, tetapi saya masih berharap bisa menjadi bagian dari skuat garuda. Cara yang saya lakukan adalah bermain sebaik mungkin bersama klub dan menjaga kondisi fisik, sehingga kapanpun negara memanggil saya siap,” ujarnya.
Menurutnya, setiap pertandingan bersama timnas adalah hal penting. Untuk itu latihan rutin harus dia lakukan meski kompetisi saat ini sedang libur. Fisik harus tetap terjaga, termasuk latihan ringan.
Banyaknya pemain keturunan yang bermain di Eropa juga menjadi tantangan tersendiri baginya. Sehingga persaingan untuk masuk skuat garuda, semakin ketat dan harus pemain berkualitas.
“Kalau mau masuk, kita harus siap bersaing. Fisik dalam bermain bola menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan, sehingga harus terus terjaga meski kompetisi libur,” ujarnya.
Kedatangan pemain keturunan yang bermain di kompetisi Eropa, berdampak positif pada para pemain yang bermain di liga nasional.
“Kita tidak stuck di situ saja, tetapi juga meningkatkan keterampilan. Sebab para pemain keturunan juga terus belajar agar tidak tersingkir di skuat garuda. Mental inilah yang patut jadi contoh bagi pemain lain, termasuk pemain Timnas Indonesia yang lain,” ujarnya.
Pada sekuat timnas senior, Ilham Rio Fahmi harus bersaing dengan Asnawi, Sandy Walsh, dan masih ada beberapa nama lain. Bukannya mengeluh, ia malah semakin terpacu untuk menarik kepercayaan Shin Tae Yong agar bisa masuk skuat timnas senior.
Kehadiran pesaing tidak membuatnya mengeluh, melainkan mendorongnya untuk bekerja lebih keras.