SERAYUNEWS – Dalam kehidupan sehari-hari, ada kalanya kita disakiti oleh orang lain baik dari segi perkataan maupun perbuatan.
Lalu apakah boleh apabila kita mendoakan keburukan untuk orang yang telah mendzolimi atau menyakiti kita? Berikut jawabannya.
Di dalam Islam, sangat ditekankan agar kita tidak menyakiti hati orang lain apapun bentuknya. Baik dengan perkataan kita maupun perbuatan.
Oleh sebab itu posisi orang yang tersakiti atau terdzolimi sangatlah dimuliakan di dalam Islam. Bahkan, doa orang tersakiti akan mudah untuk terkabul.
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ، فَإِنَّ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ مُجَابَةٌ
Artinya: Takutlah terhadap doa orang yang terzalimi, sebab doa yang terzalimi mustajab (cepat terkabul) (HR. Malik).
Allah SWT juga sebenarnya tidak menyukai perkataan yang buruk, kecuali dari orang yang terdzolimi. Dalam tafsir Ibnu Katsir:
قال [ علي ] بن أبي طلحة عن ابن عباس : ( لا يحب الله الجهر بالسوء من القول ) يقول : لا يحب الله أن يدعو أحد على أحد إلا أن يكون مظلوما ، فإنه قد أرخص له أن يدعو على من ظلمه ، وذلك قوله : ( إلا من ظلم ) وإن صبر فهو خير له
Artinya: Ali bin Abi Talhah dari Ibn Abbas mengomentari terkait ayat: Allah tidak menyukai ucapan buruk secara terang-terangan itu maksudnya Allah tidak menyukai seseorang yang berdoa buruk atas orang lain kecuali dia dianiaya (terzalimi), sebab merupakan kebolehan baginya untuk mendoakan orang yang menzaliminya. Karena itu disebutkan “kecuali orang yang dizalimi” meskipun sabar adalah yang terbaik.
Oleh sebab itu, sebenarnya boleh-boleh saja bagi orang yang tersakiti untuk mendoakan keburukan terhadap orang yang menyakitinya tersebut.
Namun, alangkah baiknya memanfaatkan momen ketika doa kita mudah terkabul dengan mendoakan kebaikan bagi diri sendiri.
Meskipun sulit, tetapi sebaiknya berusahalah untuk memaafkan orang yang menyakiti kita tersebut. Hal ini karena balasan untuk orang yang telah menyakiti kita pasti akan tiba suatu saat nanti di waktu yang terbaik menurut Allah SWT.***