Purbalingga, serayunews.com
Kepala Pelaksana Harian BPBD Purbalingga, Umar Fauzi menyampaikan, ada beberapa faktor yang diprediksi menjadi penyebab talud longsor. Hal itu diketahui, setelah BPBD Purbalingga bersama tim Geologi Unsoed mendatangi lokasi.
Hasilnya, lanjut Umar, ada beberapa faktor yang diprediksi jadi penyebab yang menjadi longsor talud di Desa Pagerandong, Kecamatan Kaligondang. Di antaranya tidak ada perkuatan bingkai beton baik sloop, kolom, balok beton, juga tidak ada pipa drainase pada dinding talud.
“Pada ruas jalan itu, juga belum ada drainase yang menyebabkan adanya aliran air liar dari badan jalan ke lahan pemukiman yang lebih rendah,” katanya.
Sedangkan di Desa Sinduraja yang longsor adalah talud sepanjang 8 meter ketinggian 4 meter, menimpa dapur rumah warga. Setelah dianalisis kejadiannya, tanah longsor disebabkan karena faktor struktur talud penahan tanah yang tidak ada perkuatan struktur.
“Talud tidak diperkuat dengan sloof, balok, kolom dan angkur, juga tidak ada saluran drainase pada konstruksi talud,” katanya.
Umar Fauzi menambahkan, untuk hasil penelitian mengenai karakter tanah di dua lokasi ini, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
“Hasil detailnya sekitar 3 sampai 4 hari lagi,” kata dia.