SERAYUNEWS – Kamitetep atau yang secara ilmiah bernama Phereoeca Uterella, merupakan salah satu jenis serangga kecil yang kerap menempel di dinding rumah, khususnya di wilayah tropis seperti Indonesia.
Meskipun penampakannya sering mengganggu dan bahkan menimbulkan rasa gatal ketika bersentuhan, serangga ini sebenarnya tidak berbahaya secara langsung bagi manusia.
Banyak kesalahpahaman beredar yang menyebutkan bahwa kamitetep menggigit atau mengeluarkan racun.
Padahal, penyebab utama iritasi yang terjadi justru berasal dari kotoran dan debu yang digunakan larva untuk membungkus diri.
Meski tidak memiliki racun atau bulu penyebab alergi seperti beberapa jenis ulat, kamitetep tetap bisa menimbulkan reaksi iritasi pada kulit manusia.
Menurut para ahli, gatal-gatal yang muncul ketika seseorang bersentuhan dengan kamitetep bukan berasal dari gigitan atau racun, melainkan dari partikel-partikel kotoran dan debu yang melekat pada tubuh larvanya.
Gejala yang timbul meliputi kemerahan, gatal lokal, pembengkakan, hingga iritasi ringan.
Beberapa kasus juga menunjukkan adanya bentol kecil yang memiliki titik di bagian tengah. Orang dengan kulit sensitif cenderung mengalami reaksi yang lebih parah.
Kamitetep adalah nama lokal yang umumnya muncul di Jawa Tengah dan sekitarnya untuk menyebut larva dari ngengat Phereoeca Uterella.
Serangga ini masuk dalam famili Tineidae dan tergolong ordo Lepidoptera, sama seperti kupu-kupu.
Kamitetep pada tahap larva memiliki kemampuan untuk membentuk pelindung dari serpihan debu dan kotoran rumah.
Ciri khas dari pelindung ini adalah bentuk yang menyerupai biji labu, memudahkan orang untuk mengenalinya.
Kamitetep bukanlah serangga sosial, ia hidup secara individual dan lebih menyukai lingkungan yang kotor dan berdebu.
Makanan utamanya terdiri dari sisa-sisa serangga mati seperti semut. Ia biasanya menetap di celah atau retakan tembok rumah.
1. Cuci Area Terpapar: Gunakan air bersih dan sabun segera setelah kontak dengan kamitetep.
2. Hindari Menggaruk: Menggaruk hanya akan memperparah iritasi kulit yang muncul.
3. Kompres Dingin: Tempelkan kompres dingin untuk mengurangi rasa gatal dan nyeri.
4. Konsultasi ke Dokter: Jika muncul bengkak, kemerahan parah, atau rasa nyeri yang menetap.
5. Jaga Kebersihan Rumah: Rutin bersihkan debu, terutama di sudut dan celah tembok.
6. Gunakan AC: Kamitetep tidak menyukai suhu dingin, hingga ini membantu mencegah perkembangannya.
7. Periksa Area Tersembunyi: Cek dan bersihkan bagian rumah yang jarang dijangkau.
Kamitetep adalah serangga ngengat yang memiliki kebiasaan hidup di tempat-tempat yang kotor dan berdebu.
Meskipun tampak menimbulkan rasa gatal, serangga ini tidak berbahaya dan tidak termasuk hewan berbisa.
Reaksi yang muncul pada kulit lebih disebabkan oleh kontak dengan kotoran yang menempel di tubuh larva, bukan oleh gigitan atau racun.
Oleh karena itu, memahami siklus hidup, karakteristik, dan langkah pencegahan terhadap kamitetep menjadi penting untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan lingkungan rumah.***