SERAYUNEWS- Kisah Inspiratif Tumbuh bersama Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Cilacap, melatarbelakangi terbitnya buku berjudul Gotong Royong Bangun Sekolah Inklusi. Buku ini karya alumni S1 Fakultas Peternakan Unsoed angkatan 1990, Sutriyono Robert.
Peluncuran buku ini berlangsung dalam sebuah talkshow bersama ABK di Aula Yuniorat, kompleks sekolah TK – SD Maria Immaculata, Jalan Kendeng Cilacap, Selasa (27/2/20204). Andy F Noya, memandu talkshow dengan tema Anak Berkebutuhan Khusus adalah Berkat tersebut.
Menurut Robert, buku ini dia susun dengan pendekatan jurnalistik. Robert sebagai penulis, sudah bertemu dengan puluhan narasumber terutama dari TK, SD, dan SMP Maria Immaculata, Cilacap. Mereka adalah para siswa reguler, siswa ABK, para guru, dan juga orangtua siswa.
“Saya mendengarkan cerita orangtua ABK, bagaimana berjuang memahami anak mereka, menemani berangkat dan pulang sekolah. Bagaimana meminta maaf kepada guru dan orangtua teman anaknya, ketika anaknya yang berkebutuhan khusus “berulah”, dan seterusnya,” ujarnya usai launching buku.
Tak hanya mendengar cerita dari orangtua ABK, dalam menulis bukunya Robert juga mendengarkan cerita siswa-siswi reguler. Bagaimana mereka berteman dan besahabat dengan ABK di kelasnya.
“Bagaimana satu anak pernah tersakiti tetapi mencoba memaafkan, menerima, malah membela. Demikian juga bagaimana para guru jatuh bangun belajar mendampingi ABK di kelas, sembari tetap mengajar anak-anak reguler mengikuti kurikulum yang ada,” imbuhnya.
Menurut Robert, para guru di sana bukanlah guru khusus ABK. Tetapi mereka berjuang, belajar secara mandiri, bagaimana menyusun materi pelajaran khusus bagi ABK.
Sementara juga harus menyiapkan materi pelajaran secara umum, untuk anak reguler pada hari dan jam yang sama di kelas yang sama.
Selain mengumpulkan cerita di lapangan, buku tersebut juga mencatat sejarah perkembangan pendidikan inklusi. Baik sejarah nasional maupun di tingkat dunia.
Sebelum peluncuran buku, pada kesempatan itu Andy Noya berbincang-bincang dengan sejumlah narasumber mengenai perjuangan membangun model pendidikan inklusi.
Sekitar 200 orang menghadiri talkshow itu, baik pejabat Pemkab Cilacap, Forkopimda dan sejumlah tamu undangan.
Pada sesi ini, dua orang mewakili siswa yaitu Nacha Nagazah Putra dan Girty Shima Sasmitha. Mereka siswa siswi SMA Yos Sudarso Cilacap kelas XII IPS.
Nacha penyandang tunarungu dan Girty adalah teman sekelas Nacha, juga teman seklub Taekwondo.
Selain itu juga hadir komisioner Komnas Disabilitas, Kikin Purnawirawan Tarigan yang datang dari Jakarta.
Mereka memaparkan situasi dan kebijakan pemerintah, terkait anak berkebutuhan khusus dalam tingkatan lokal kabupaten dan nasional.