Purwokerto, serayunews.com
Dalam pertemuan Bupati dengan perwakilan mahasiswa di mobil orasi terjadi perdebatan kecil. Bupati sempat menyetujui permintaan mahasiswa untuk menandatangani surat pernyataan penolakan kenaikan harga BBM. Saat itu Bupati bersama Ketua DPRD Banyumas Budhi Setiawan dan Kapolresta Banyumas Kombes Pol Edy Suranta Sitepu.
Namun, mahasiswa kemudian meminta Bupati untuk menjamin aspirasi mahasiwa tersebut terpenuhi seperti jika BBM naik harus ada kenaikan UMR. “UMR itu harus ada mekanismenya ada tata caranya. Yang memutuskan UMR naik itu provinsi kita mengajukan,” kata Bupati.
Namun, mahasiswa tak bisa menerima pernyataan tersebut. Hingga akhirnya Ketua DPRD meninggalkan mobil. Kemudian Bupati yang masih di atas mobil kembali beradu argumen dengan mahasiwa. Hingga akhirnya Bupati mencoba meninggalkan mobil orasi.
Ketika Bupati turun dan mendapatkan penjagaan sejumlah aparat. Mahasiswa yang tidak menerima hal tersebut, langsung mencoba mencegah Bupati masuk ke Pendapa Banyumas. Hingga akhirnya terjadi aksi dorong mendorong dan pelemparan botol mineral ke arah Bupati dan aparat kepolisian.
Namun, beberapa saat kemudian aksi tersebut berhasil diredamkan setelah beberapa mahasiswa dan aparat kepolisian mencoba menenangkan aksi massa.