SERAYUNEWS– Untuk mengatasi persoalan kemiskinan, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) menelurkan sejumlah kebijakan.
Salah satunya dengan memberikan bantuan makan siang gratis, bagi warga lanjut usia yang tidak mampu.
“Program ini kami namakan program rantang berkah. Setiap tahun, kami anggarkan Rp 2,3 Miliar dari APBD untuk memberikan makan siang gratis. Ini untuk lansia yang tidak mampu dan tinggal sebatang kara,” kata Bupati Tiwi, Jumat (1/3/2024).
Terdapat 510 lansia yang mendapatkan bantuan makan siang gratis, melalui program tersebut. Mereka mendapatkan dua porsi makan gratis setiap hari.
Program tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2019, di bawah pengelolaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP).
Lansia yang tinggal sebatang kara, memang merupakan salah satu yang mendapatkan perhatian dari Pemkab Purbalingga.
“Mereka ini tinggal sendirian dan kebanyakan adalah warga miskin,” terangnya.
Selain program tersebut, upaya pengentasan kemiskinan juga melalui sejumlah program lain. Masing-masing santunan kematian untuk 45 keluarga tidak mampu, santunan anak yatim piatu sebanyak 5.000 anak senilai Rp 1 miliar. Kemudian ada bantuan beras dan lele sebanyak 16.368 paket senilai Rp 1,07 miliar.
Kemudian, bantuan kepada disabilitas berupa alat bantu dengar, kruk, kursi roda, walker dan lainnya. Lalu, bantuan kepada Orang Dengan Kecatatan Berat (ODKB) sebanyak 300 orang senilai Rp 1,08 miliar.
Ada juga bantuan untuk 35 panti (panti asuhan, panti wredha, yayasan dan lainnya). Juga ada BLT kepada petani tembakau dan buruh pabrik rokok sebanyak 1.500 orang senilai Rp 1,8 miliar.
“Bantuan-bantuan sosial itu, untuk benar-benar membantu masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan,” imbuh Bupati Tiwi.
Lalu untuk menyediakan papan yang layak, juga ada program Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk 2.495 unit rumah. Anggaran total mnya mencapai Rp 41,114 miliar.
“Selain dengan anggaran pemerintah juga berkolaborasi dengan Baznas, PMI, Dana Desa dan Corporate Social Responsibility (CSR),” imbuhnya.
Berikutnya, pemkab berupaya meningkatkan capaian akses air minum layak. Agenda ini, berjalan lewat program pembangunan Sarana Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Hibah Air Minum Pedesaan. Total anggaran sebanyak Rp 15,582 miliar untuk 3.046 sambungan rumah di 41 desa.
Kemudian, ada pembangunan tanki septic individual untuk 968 KK di 13 desa senilai Rp 6,776 miliar. Ada juga pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Skala Pemukiman, untuk 50 KK di 1 desa senilai 500 juta.