Purbalingga, serayunews.com
“Pemerintah pusat telah mengeluarkan Inpres Nomor 4 tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Kami juga sudah mengeluarkan SK Bupati 465/167 tahun 2023 terkait percepatan penanganan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Purbalingga. Semua OPD perlu melakukan intervensi guna penanganan persoalan tersebut,” kata Bupati Tiwi saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan dengan jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), di Graha Adiguna Operation Room, Selasa (4/4/2023).
Bupati Tiwi juga menyampaikan di Kabupaten Purbalingga terdapat 38 desa di 14 kecamatan yang menjadi prioritas penanganan kemiskinan ekstrem oleh Pemprov Jateng. Kendati demikian pihaknya akan melakukan penanganan terhadap adanya kemiskinan ekstrem di seluruh desa di Kabupaten Purbalingga.
“Data terakhir menyebutkan persentase penduduk miskin di Purbalingga tahun 2022 sebanyak 15,30 persen atau mencapai 145.330 jiwa. Sedangkan persentase kemiskinan ekstrem 2,19 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 20.840 jiwa,” paparnya.
Baca juga: [insert page=’bupati-purbalingga-instruksikan-jajarannya-bersiap-sambut-pemudik-lebaran-ini-prioritasnya’ display=’link’ inline]
Terkait percepatan penanganan, bupati menginstruksikan kepada OPD untuk bergerak bersama. Termasuk kolaborasi antar sektor dengan mitra pemerintah. Saat ini menurut bupati, Pemkab bersama DPRD sedang menyusun Raperda CSR.
“Peraturan ini harapannya bisa menjadi payung hukum guna menggalang pendanaan dalam penanganan kemiskinan ekstrem,” tandasnya.
Langkah lain yang juga perlu adalah optimalisasi pembayaran zakat dari aparatur sipil negara (ASN). Bupati juga meminta agar di masing-masing unit kerja bisa memiliki unit pengelola zakat (UPZ).
“Dari zakat ini kita juga bisa membantu pengentasan kemiskinan ekstrem,” tuturnya.
“Perlu juga melibatkan camat dan kades terkait penanganan kemiskinan ekstrem. Salah satunya mengalokasikan dana desa untuk program tersebut. Camat juga hendaknya paham kondisi kemiskinan ekstrem di wilayahnya serta mencari solusi penanganan,” imbuhnya.