SERAYUNEWS– Bantuan air bersih masih sangat dibutuhkan oleh warga Cilacap terutama yang tinggal di daerah rawan kekeringan saat musim kemarau. Bahkan sejak kekeringan belakangan ini, ada sebanyak lebih dari 45 ribu jiwa di Cilacap yang mendapat batuan air bersih.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Cilacap, ada 61 desa yang tersebar di 17 kecamatan terdampak kekeringan dengan jumlah 15.235 kepala keluarga atau 45.898 jiwa yang mengandalkan bantuan air bersih. Hal ini terjadi sejak musim kemarau melanda Kabupaten Cilacap beberapa bulan terakhir.
Penjabat Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar menyampaikan, bahwa untuk membantu warga terdampak kekeringan, Pemkab Cilacap melalui BPBD mengalokasikan sebanyak 706 tanki atau setara 3,5 juta liter air bersih.
“Semoga akhir Oktober selesai (kemarau), tapi kalau belum, kita sudah siap untuk membantu masyarakat mendapat air bersih. Pemerintah kabupaten sudah menganggarkan dan juga dibantu CSR dan PMI,” ujar Yunita, Jumat (6/10/2023).
Terkait dengan kondisi tersebut, lanjut Yunita, ke depan perlu langkah mengantisipasinya supaya sumber mata air di wilayah terdampak kekeringan dapat memenuhi kebutuhan warga di musim kemarau seperti saat ini.
“Ke depan harus ada jalan keluar yang permanen, misalnya ada saluran air dari PDAM atau sumur bor,” terangnya.
Sementara itu, berdasarkan prakiraan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, saat ini di Cilacap masih dalam masa transisi musim kemarau ke musim hujan sehingga peluang turun hujan masih kecil. Sedangkan untuk musim hujan diperkirakan mulai turun pada bulan November mendatang.